KONTAN.CO.ID - Awali tahun 2023, PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo menyelesaikan amanat Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan untuk melanjutkan penataan dan konsolidasi bisnis dengan melakukan proses pengalihan atau inbreng saham anak usahanya, yakni PT Prima Multi Terminal (PMT) ke Subholding PT Pelindo Terminal Petikemas (SPTP). Proses ini dilakukan sebagai lanjutan dari transformasi bisnis Pelindo pasca penggabungan dalam rangka menciptakan layanan bisnis yang lebih efisien serta meningkatkan core competence bisnis untuk layanan peti kemas. Dengan dialihkannya PMT ke SPTP, hal ini diharapkan mampu mewujudkan service excellence di rantai logistik, komersialisasi jasa untuk meningkatkan penciptaan nilai, serta mendorong peningkatan kinerja operasional dalam rangka peningkatan kualitas layanan kepada pelanggan.
“Dengan melakukan inbreng PMT pada SPTP pada hari ini maka seluruh program inbreng anak-anak perusahaan ke subholding sudah tuntas, dan selanjutnya masuk ke dalam proses pemurnian bisnis. Alhamdulillah, seluruh proses kajian terkait pemurnian bisnis dengan milestone hingga tahun 2025 sudah selesai dan siap diproses lebih lanjut,” ujar Wakil Direktur Utama Pelindo, Hambra dalam laporannya. Penandatanganan Inbreng Saham ini dilakukan oleh Direktur Utama Pelindo Arif Suhartono, Direktur Utama SPTP M. Adji dan Direktur PMT Rudi Susanto yang disaksikan langsung oleh Sub Keasdepan Koordinator Jasa Logistik Kementerian BUMN Setyo Puji Hartono dan Komisaris Utama Pelindo Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio, S.I.P., M.M. Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Pengembangan Bisnis PT Waskita Karya (Persero), Tbk Septiawan Andri Purwanto, “Ini merupakan inbreng yang terakhir kepada Subholding untuk menuju fase berikutnya. Selamat untuk berkinerja lebih giat untuk mencapai target-target selanjutnya sebagaimana yang telah diamanatkan oleh Pemegang Saham,” ujar Sub Keasdepan Koordinator Jasa Logistik Kementerian BUMN Setyo Puji Hartono. Adapun melalui inbreng ini, SPTP mewakili sebanyak 97,73% dari keseluruhan saham pada PMT, sedangkan PT PP, Tbk mewakili 1,26%, dan PT Waskita Karya, Tbk mewakili 1,01% saham yang ditempatkan dan disetor dalam Perseroan. “Ini merupakan momentum dari mencapai target, kita harus bekerja sama dengan seluruh jajaran, serta untuk mengakselerasi upaya-upaya dan terobosan. Kedepannya akan ada tantangan lebih besar untuk dihadapi bersama,” ujar Komisaris Utama Pelindo, Pelindo Laksamana TNI (Purn.) Prof. Dr. Marsetio, S.I.P., M.M.
Sebelumnya, proses inbreng saham anak-anak usaha telah dilaksanakan selama dua tahap, yakni pada 3 Januari 2022 anak-anak perusahaan Pelindo klaster petikemas pada SPTP, anak-anak perusahaan Pelindo klaster non-petikemas pada Subholding PT Pelindo Multi Terminal (SPMT) dan anak-anak perusahaan Pelindo klaster marine, equipment & port services pada Subholding PT Pelindo Jasa Maritim (SPJM). Kemudian pada 1 Maret 2022 lalu, anak-anak perusahaan Pelindo klaster logistic & hinterland development pada Subholding PT Pelindo Solusi Logistik (SPSL). “Inbreng ini merupakan yang terakhir dilakukan korporasi kepada subholding. Saya minta kepada SPTP selaku penerima inbreng, untuk memastikan PMT dapat dirawat dan dibesarkan. Kerjasama yang solid dan dukungan keluarga besar Pelindo dibutuhkan untuk menyukseskan seluruh program pasca merger,” tutup Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono.
Baca Juga: Pelindo Merancang Pengapalan Langsung dari Belawan ke India Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti