KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga The Fed yang akan diikuti kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) bisa memicu perbankan semalam banyak memakir dana di surat berharga negara (SBN). Lantaran, kebijakan bank sentral akan membuat perbankan mengerek suku bunga simpanan dan kredit sehingga kreditur bisa menunda permintaan kredit. Kendati demikian, sejumlah bankir masih mencermati arah pergerakan suku bunga dan memilih untuk tetap mengoptimalkan penyaluran kredit. Adapun dana perbankan yang parkir di SBN masih tumbuh 7,52% year on year (yoy) dari Rp 1.591,1 triliun menjadi Rp 1.691,4 triliun pada Maret 2022. Pertumbuhan tersebut lebih kencang dari pertumbuhan penyaluran kredit perbankan yang meningkat 6,4% yoy dari Rp 5.472,9 triliun menjadi Rp 5.848,7 triliun. Sedangkan dari sisi likuiditas, himpunan dana pihak ketiga (DPK) melesat 10,4% yoy dari Rp 6.401,8 triliun menjadi Rp 7.238,2 triliun.
Optimalkan Likuiditas, BCA Parkir Dana Senilai Rp 231,4 triliun di Surat Berharga
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan suku bunga The Fed yang akan diikuti kenaikan suku bunga Bank Indonesia (BI) bisa memicu perbankan semalam banyak memakir dana di surat berharga negara (SBN). Lantaran, kebijakan bank sentral akan membuat perbankan mengerek suku bunga simpanan dan kredit sehingga kreditur bisa menunda permintaan kredit. Kendati demikian, sejumlah bankir masih mencermati arah pergerakan suku bunga dan memilih untuk tetap mengoptimalkan penyaluran kredit. Adapun dana perbankan yang parkir di SBN masih tumbuh 7,52% year on year (yoy) dari Rp 1.591,1 triliun menjadi Rp 1.691,4 triliun pada Maret 2022. Pertumbuhan tersebut lebih kencang dari pertumbuhan penyaluran kredit perbankan yang meningkat 6,4% yoy dari Rp 5.472,9 triliun menjadi Rp 5.848,7 triliun. Sedangkan dari sisi likuiditas, himpunan dana pihak ketiga (DPK) melesat 10,4% yoy dari Rp 6.401,8 triliun menjadi Rp 7.238,2 triliun.