KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan masih akan menempatkan likuiditas yang berlebih di surat berharga negara (SBN). Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, jumlah kepemilikan bank di SBN mencapai Rp 1.658,90 triliun hingga Januari 2022 . Jumlah tersebut naik dari akhir 2021 yang mencapai Rp 1.591 triliun. Sementara, di akhir 2020 jumlah kepemilikan bank di SBN sebesar Rp 1.375 triliun. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan dalam mengelola likuiditas akan terus menjaga kecukupan pemenuhan indikator risiko likuiditas dan optimalisasi pendanaan yang dimiliki. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyatakan saat ini kondisi likuiditas Bank Mandiri sangat terjaga dengan baik yang dapat dilihat dari realisasi rasio-rasio likuiditas.
Optimalkan Likuiditas, Perbankan Masih Akan Andalkan SBN
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan masih akan menempatkan likuiditas yang berlebih di surat berharga negara (SBN). Berdasarkan data Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, jumlah kepemilikan bank di SBN mencapai Rp 1.658,90 triliun hingga Januari 2022 . Jumlah tersebut naik dari akhir 2021 yang mencapai Rp 1.591 triliun. Sementara, di akhir 2020 jumlah kepemilikan bank di SBN sebesar Rp 1.375 triliun. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menyatakan dalam mengelola likuiditas akan terus menjaga kecukupan pemenuhan indikator risiko likuiditas dan optimalisasi pendanaan yang dimiliki. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha menyatakan saat ini kondisi likuiditas Bank Mandiri sangat terjaga dengan baik yang dapat dilihat dari realisasi rasio-rasio likuiditas.