KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Pemerintah melakukan berbagai upaya mengoptimalkan penerimaan negara, terutama dari pajak, di tahun 2025. Wakil Menteri Keuangan Anggito Abimanyu mengatakan langkah tersebut bertujuan untuk mengurangi tax gap dan mengoptimalkan sumber-sumber penerimaan pajak yang masih bisa dioptimalkan. Anggito mengungkapkan pihaknya tengah melakukan transformasi melalui program kerja sama antar eselon I. Program ini bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pengawasan dan kepatuhan pajak.
"Pertama adalah transformasi joint program antara eselon 1 di Kementerian Keuangan. Ada lebih dari 2.000 wajib pajak yang kita sudah identifikasi," ujar Anggito dalam Konferensi Pers di Jakarta, Kamis (13/3). Baca Juga: Pemerintah Bidik Tambahan Setoran PNBP Layanan Premium Kelas Menengah Atas di 2025 Dalam hal ini, Kemenkeu akan melakukan analisis berbasis pengawasan, pemeriksaan, serta penagihan dengan dukungan intelijen pajak. "Sehingga mudah-mudahan bisa mendapatkan tambahan penerimaan negara," katanya. Selain itu, pemerintah juga akan memajaki transaksi elektronik, baik di dalam negeri maupun luar negeri guna mengoptimalkan penerimaan. Inisiatif strategis lainnya adalah pemerintah akan terus mengembangkan digitalisasi sistem administrasi untuk mengurangi praktik penyelundupan serta mengurangi peredaran rokok dengan cukai palsu. Kemudian, pemerintah akan melakukan intensifikasi penerimaan negara bukan pajak (PNBP) SDA dan juga PNBP K/L dengan layanan premium.