Optimalkan Potensi Gas Bumi, Kementerian ESDM Dorong Sejumlah Proyek Pipa



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) siap mendorong sejumlah proyek pipa transmisi seiring temuan gas bumi pada sejumlah wilayah.

Dirjen Migas memaparkan, Pemerintah telah melihat adanya potensi gas di sejumlah lapangan migas seperti di Andaman I, II dan III, Agung I dan II, IDD, serta lapangan gas lainnya.

"Kita sudah melihat adanya potensi migas di Andaman I, II dan III. Andaman II kita cukup optimis dari hasil tesnya. Juga lapangan IDD dan Agung I, II diharapkan 5 - 10 tahun lagi sudah berproduksi gasnya," kata Tutuka dalam siaran pers, dikutip Minggu (23/10).


Selain itu, Pemerintah juga melihat adanya potensi migas di wilayah Indonesia bagian Timur, seperti Buton yang kini sedang dikaji lebih mendalam.

Baca Juga: Pertamina dan Amanat Mencapai Target Nol Emisi Karbon di Tahun 2060

Apabila semua proyek migas ini bisa diproduksikan, menurut Tutuka, Pemerintah memandang bahwa pembangunan infrastruktur untuk menyambungkan pipa dari Arun di Aceh hingga ke Jawa Timur merupakan hal yang penting. Saat ini, tengah dibangun pipa dari Semarang ke Batang yang diharapkan selesai tahun depan dan selanjutnya dari Batang ke Cirebon.

Diusulkan pula pembangunan pipa Dumai- Sei Mangke yang diharapkan dapat terwujud beberapa tahun ke depan. 

"Diusulkan juga pembangunan pipa Dumai-Sei Mangke. Mudah-mudahan beberapa tahun ke depan perencanaannya bisa disetujui sehingga kita punya pipa sambungan dari Dumai-Sei Mangke, kemudian dari Aceh sampai ke Jawa Timur. Ini artinya, gas dari Andaman 5 sampai 10 tahun lagi bisa dialirkan ke  selatan hingga Pulau Jawa. Gas dari Agung I dan II bisa dialirkan ke Jawa Timur dan sebagian ke Jawa Barat," jelas Tutuka.

Baca Juga: Lifting Migas Kuartal III-2022 di Bawah Target, Begini Penjelasan SKK Migas

Pemerintah menilai pembangunan pipa gas yang terintegrasi sangat penting bagi ketahanan energi nasional di mana Indonesia dapat memenuhi kebutuhan energinya dengan sumber gas yang melimpah.

"Untuk transisi energi, kita perlu memanfaatkan sumber gas semaksimal mungkin karena diprediksikan produksi gas kita hingga beberapa dekade bisa memenuhi kebutuhan dalam negeri," pungkas Tutuka. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .