KONTAN.CO.ID-JAKARTA. PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) siap mengoptimalkan sumber gas bumi baru dengan mendorong integrasi infrastruktur dan layanan gas bumi. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Migas Kementerian ESDM Laode Sulaiman mengatakan, dari sisi
resources telah ditemukan beberapa proyek besar. Contohnya gas di Andaman dan Masela. Maka ketersediaan infrastruktur menjadi salah satu kunci untuk me-utilisasi
resources yang besar tersebut. “Termasuk ada opsi kalau memang diperlukan tambahan yang berlebih, kita siapkan juga LNG terminal,” kata Laode dalam siaran pers, Rabu (29/8).
Baca Juga: Ada Dugaan Korupsi, Begini Tanggapan PGN Dalam pergerakannya, PGN mengimplementasikan transformasi teknologi dan inovasi agar upaya mencapai integrasi dapat lebih efisien. Group Head Engineering and Technology PGN Suseno menjelaskan, PGN meyakini bahwa pilar inovasi teknologi merupakan
key success yang utama dalam mencapai cita-cita perusahaan mengintegrasikan infrastruktur gas bumi. Sebagai Sub Holding Gas, PGN juga ingin menjawab dan merealisasikan aspirasi pemerintah untuk integrasi infrastruktur gas bumi antar pulau, pipa transmisi, dan termasuk
beyond pipeline atau infrastruktur non pipa, dengan harapan sumber gas bumi dalam negeri dapat terhubung dengan konsumen pengguna gas. Suseno menambahkan, dengan potensi
resource yang besar, PGN tentu melakukan terobosan teknologi penyaluran gas agar bisa memperluas sebaran penyaluran gas bumi dan menjangkau
demand di seluruh wilayah Indonesia. Integrasi infrastruktur gas bumi yang sebelumnya fregmented di domestik ditargetkan meningkatkan pengembangan gas untuk rumah tangga, komersial & industri, transportasi darat maupun laut. Momentum HUT ke-59, PGN makin memantabkan inovasi di era
beyond pipeline untuk melayani konsumen yang tersebar di berbagai wilayah yang belum terjangkau jaringan pipa. Terdapat potensi pasar
beyond pipeline yang cukup tinggi, misalnya di sektor industri & komersial di Jawa Tengah dan Jawa Timur diperkirakan mencapai 24 BBTUD. Teknologi infrastruktur
beyond pipeline yang telah PGN jalankan di antaranya LNG Microbulk, LNG Tabung, CNG Silinder, CNG Cradle. Adapun upaya teknologi ke depan di antaranya LNG Bunkering Vessel, modular mini Liquefaction Plant. “Kami terus berupaya untuk integrasi infrastruktur termasuk melakukan berbagai inovasi teknologi dan terobosan digital. Kami juga menyadari, pemerintah mengharapkan agar lebih efisien. Tentunya, transformasi digital merupakan upaya untuk mencapai level efisiensi yang optimal,” ujar Suseno.
Baca Juga: PGN (PGAS) Telah Lunasi Sisa Obligasi Senilai US$ 396 Juta Terobosan digital penting bagi PGN dalam menjaga rantai proses bisnis utama dari operasi sampai dengan pengelolaan pelanggan menjadi lebih cepat dan efisien. Beberapa inovasi digital yang telah berhasil dikembangkan PGN misalnya Digio untuk pengelolaan aset, Sipgas sebagai manajemen pengaliran gas, IMOC untuk monitoring terintegrasi, PGN Partner, Rely On dan PGN Mobile untuk pengelolaan pelanggan.
PGN telah masif melakukan transformasi digital selama 10 tahun terakhir. Namun ke depannya, PGN tetap memandang perlu untuk terus melakukan terobosan lanjutan. Lantaran tantangan industri sangat dinamis dan proses bisnis harus senantiasa efisien serta transparan. “Perspektif
digital leadership sangat penting dalam pengelolaan bisnis di era modern ini,” kata Suseno. Kemudian di era AI saat ini, PGN berharap dapat secara proaktif dan kreatif mencari peluang adopsi teknologi tersebut dalam proses bisnis perusahaan. Sebagai
player utama pemanfaatan gas di Indonesia, teknologi yang terapkan PGN akan mampu menjawab tantangan dalam penyaluran gas dari berbagai potensi suplai dan memberi layanan yang optimal bagi seluruh pelanggan. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .