Optimis Mengejar Target, Ini Pendorong Kinerja Ciputra (CTRA) di Semester II



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) melihat kinerja industri properti tengah mendapatkan banyak sentimen pada semester II 2024. Manajemen yakin kinerjanya akan membaik pada sisa tahun ini.

Direktur CTRA, Harun Hajadi Salah satu datang dari peluang penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia. Menurutnya bagi industri properti, suku bunga tinggi adalah musuh utama yang bisa memberatkan pembiayaan bagi para pembeli. 

“Sentimennya pasti positif, jika Bank Indonesia (BI) ikut menurunkan (suku bunga). Namun, bisa jadi BI belum ikut menurunkan, karena tergantung situasi makroekonomi Indonesia,” ujarnya kepada Kontan, Selasa (17/9).


Sejauh ini hingga akhir semester I, mayoritas konsumen CTRA menggunakan metode pembelian dengan kredit pemilikan rumah (KPR). Hanya sebesar 18% konsumen menggunakan pembayaran tunai dan 12% membayar dengan instalment.

Baca Juga: Ada Insentif PPN DTP 100%, Ciputra Development (CTRA) Fokus Habiskan Stok

Selama semester I 2024, CTRA telah mengantongi pendapatan prapenjualan alias marketing sales sebesar Rp 6,08 triliun. Angkanya meningkat 20% secara tahunan alias year on year (yoy) dari semester I 2023 yang sebesar Rp 5,08 triliun.

Sekarang CTRA hanya tinggal mengejar kurang dari separuh targetnya saja. Sepanjang tahun 2024, perseroan menargetkan menargetkan perolehan marketing sales sebesar Rp 11,2 triliun.

Sementara itu terkait kenaikan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) atas kegiatan membangun sendiri (KMS) yang tengah banyak diperbincangkan, Harun melihat ini  tidak akan memiliki pengaruh signifikan ke kinerja CTRA. 

”PPN KMS sudah ada sejak dahulu, bukan hal baru. Untuk CTRA tidak ada pengaruh. Itu ada pengaruhnya hanya ke mereka yang punya tanah untuk rumah dan mau membangun sendiri,” paparnya.

 
CTRA Chart by TradingView

Rencananya, pada tahun 2025, tarif PPN KMS bakal naik menjadi 2,4% pada tahun 2025 dari sebelumnya sebesar 2,2%.Kenaikan tarif PPN KMS tersebut sejalan dengan rencana kenaikan tarif PPN umum menjadi 12% mulai Januari 2025 sebagaimana tertuang dalam Undang-Undang Harmonisasi Peraturan Perpajakan (UU HPP).

Asal tahu saja, sepanjang semester I 2024, CTRA mencatatkan penjualan dan pendapatan usaha sebesar Rp 5,03 triliun. Ini naik 12,7% yoy dari Rp 4,46 triliun pada periode sama tahun lalu. Sedangkan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih CTRA sebesar Rp 1,02 triliun, naik 32% yoy.

 

Selanjutnya: Kemasan Polos Ancam Industri Vape, Rancangan Permenkes Tak Berbasis Kajian Ilmiah

Menarik Dibaca: Aplikasi Firecek Kembangkan Solusi Manajemen Ground Tank & Fire Hydrant

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Putri Werdiningsih