Optimisme Ekonomi di Tengah Isu Myanmar, Jokowi: ASEAN Berada di Trek yang Benar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai isu Myanmar tidak menjadi penghalang optimisme pertumbuhan ekonomi di Kawasan ASEAN.

Jokowi mengatakan, upaya ASEAN menjadi episentrum pertumbuhan sudah tepat meski ada isu mengenai Myanmar. Hal itu karena di tengah rivalitas dan ketegangan geopolitik, dunia membutuhkan poros agar tetap berputar pada jalurnya.

Menurutnya, ASEAN punya potensi besar untuk itu karena pertumbuhan ekonomi ASEAN di atas rata-rata dunia. Adanya bonus demografi dan stabilitas politik juga terjaga. Jokowi melihat hal ini menjadi tugas Indonesia bersama negara-negara ASEAN lainnya memastikan bahwa kapal ASEAN harus terus berlayar.


ASEAN sepakat akan terus melanjutkan upayanya dan dalam Keketuaan Indonesia telah dilakukan 145 engagement dengan 70 stakeholders. Jokowi menilai sudah mulai muncul kepercayaan di antara para stakeholders.

Baca Juga: Jokowi Resmi Tutup KTT ASEAN ke-43, Ini Sejumlah Kesepakatan yang Dihasilkan

Jokowi mengakui, untuk menciptakan perdamaian, selalu butuh waktu yang Panjang. Ia menilai, ASEAN tidak akan tersandera oleh isu Myanmar dan ASEAN harus terus melaju mewujudkan kedamaian, stabilitas, dan mewujudkan kemakmuran.

Besok siang, Jokowi mengatakan, dirinya akan berangkat ke G20 Summit di India. Pesan dan komitmen KTT ASEAN yang akan dibawa adalah stabilitas dan perdamaian. Menurutnya, kolaborasi dan kerja sama harus diutamakan dan Indonesia akan terus menyuarakan kepentingan negara berkembang terkait inklusivitas dan hak-hak untuk mensejahterakan rakyatnya. Termasuk di dalamnya adalah industrial downstreaming atau hilirisasi industri.

“Dunia ini butuh jangkar, butuh penetral, butuh safehaouse dan saya bisa pastikan sampai saat ini ASEAN telah berada pada trek yang benar untuk bisa menjalankan peran tersebut menjadi kontributor stabilitas dan perdamaian serta menjadi epicentrum of growth,” ucap Jokowi dalam konferensi pers usai menutup KTT ke-43 ASEAN, Kamis (7/9).

Baca Juga: Antisipasi Krisis Pangan, ASEAN-Australia Perkuat Kerja Sama Ketahanan Pangan

Adapun terakhir terkait Myanmar, Jokowi menyebut ASEAN akan terus melanjutkan upaya penerapan lima poin konsensus terkait Myanmar. Salah satunya melalui pembentukan mekanisme Troika. Maksudnya, kerja sama dalam menangani krisis Myanmar diantara ketua ASEAN yang menjabat, ketua ASEAN tahun sebelumnya, dan ketua ASEAN tahun mendatang.

Seperti diketahui, Konsensus Lima Poin tersebut antara lain menyerukan penghentian segera kekerasan, dialog di antara pihak-pihak terkait, mediasi oleh utusan khusus ASEAN, pemberian bantuan kemanusiaan, dan kunjungan ke Myanmar oleh utusan khusus untuk bertemu semua pihak terkait. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .