JAKARTA. Setelah banyak menghadapi turbulensi ekonomi dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia siap menyambut periode ekonomi yang lebih optimistis. Presiden dan Wakil Presiden Indonesia periode 2014-2019 Joko Widodo-Jusuf Kalla telah dilantik. Pada era kepemimpinan baru ini, ada harapan baru terhadap pertumbuhan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Euforia pasar pada hari pelantikan Jokowi, Senin (20/10) memang masih tertahan. IHSG hanya melambung tipis sebesar 0,23% ke level 5.040,53. Hal ini karena pasar mulai realistis dan menunggu kabar soal susunan kabinet dan beberapa kebijakan krusial pemerintahan baru seperti kenaikan harga BBM bersubsidi. Thendra Chrisnanda, Analis BNI Securities mengatakan, bercermin dari pergerakan IHSG belakangan ini, pasar merespon cukup positif terhadap pemerintahan baru. Namun kepercayaan pasar terhadap pemerintahan baru ini belum 100%.
Selain menanti susunan kabinet, pasar menantikan ketegasan Jokowi untuk memperbaiki stabilitas ekonomi makro. Sehingga, dalam jangka pendek, IHSG masih akan disetir oleh pemberitaan seputar kondisi politik dalam negeri. Thendra mengatakan, indikator makro yang menjadi fokus adalah soal perbaikan defisit neraca berjalan. Hal itu bisa diperbaiki dengan menaikkan harga BBM dan pembenahan infrastruktur. Selain itu, Jokowi diharapkan bisa mempercepat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia yang cenderung melambat dalam beberapa tahun belakangan ini.