Sejak awal tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat sebesar 14% ke 6.052. Sementara yield obligasi acuan 10 tahun turun sebesar 134 basis poin (bps) ke posisi 6,63% per 17 November 2017. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, IHSG melonjak 15% dari level 5.297 dan yield obligasi acuan 10 tahun turun sebesar 102 bps dari posisi 7,97%. Perkembangan positif ini tidak terlepas dari tingginya minat investor menanamkan modal mereka di pasar obligasi dan saham. Prospek perekonomian domestik yang masih solid, apalagi Standard & Poor’s (S&P) menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi layak investasi, merupakan saya tarik investor menanamkan modal di pasar domestik. Dampak positif pada pasar keuangan dalam negeri turut tercermin dari kenaikan nominal investasi investor domestik. Sempat hengkangnya aliran modal asing di pasar saham dan obligasi dalam negeri beberapa bulan belakangan, tak menyebabkan posisi investor domestik goyah. Optimisme investor domestik di pasar modal masih kuat, terlihat dari peningkatan porsi kepemilikan di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun ini pemerintah menetapkan target penerbitan SBN dalam APBN-P 2017 sebesar Rp 433 triliun. Total emisi bersih SBN sampai pekan pertama November 2017 mencapai Rp 434 triliun atau 100,3% dari total target.
Optimisme investor di pasar modal
Sejak awal tahun, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) meningkat sebesar 14% ke 6.052. Sementara yield obligasi acuan 10 tahun turun sebesar 134 basis poin (bps) ke posisi 6,63% per 17 November 2017. Dibandingkan periode yang sama tahun lalu, IHSG melonjak 15% dari level 5.297 dan yield obligasi acuan 10 tahun turun sebesar 102 bps dari posisi 7,97%. Perkembangan positif ini tidak terlepas dari tingginya minat investor menanamkan modal mereka di pasar obligasi dan saham. Prospek perekonomian domestik yang masih solid, apalagi Standard & Poor’s (S&P) menaikkan peringkat utang Indonesia menjadi layak investasi, merupakan saya tarik investor menanamkan modal di pasar domestik. Dampak positif pada pasar keuangan dalam negeri turut tercermin dari kenaikan nominal investasi investor domestik. Sempat hengkangnya aliran modal asing di pasar saham dan obligasi dalam negeri beberapa bulan belakangan, tak menyebabkan posisi investor domestik goyah. Optimisme investor domestik di pasar modal masih kuat, terlihat dari peningkatan porsi kepemilikan di pasar Surat Berharga Negara (SBN) dan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tahun ini pemerintah menetapkan target penerbitan SBN dalam APBN-P 2017 sebesar Rp 433 triliun. Total emisi bersih SBN sampai pekan pertama November 2017 mencapai Rp 434 triliun atau 100,3% dari total target.