KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Keyakinan konsumen pada bulan September 2019 ini mengalami penurunan. Meski begitu, keyakinan konsumen masih berada alam zona optimis. Hal ini ditunjukkan dari hasil survei konsumen Bank Indonesia (BI) pada September 2019 yang menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan tersebut ada sebesar 121,8. Ini mengalami penurunan sebesar 1,3 dari bulan sebelumnya yang sebesar 123,1. Baca Juga: Bisnis kredit konsumer pada Fintech diyakini masih cerah, ini alasannya Pelemahan optimisme konsumen disebabkan oleh penurunan Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) sebesar 2,8 poin menjadi 107,5. Meski begitu, Indeks ekspektasi KOndisi Ekonomi (IEK) tetap meningkat 0,2 poin menjadi 136,2. Penurunan IKK terutama terjadi pada responden di kelompok pengeluaran Rp 2,1 juta - Rp 5 juta per bulan serta dalam kelompok usia 20-40 tahun. Bila dilihat berdasarkan wilayah, sebanyak 9 kota pelaksana survei mengalami penurunan IKK dengan penurunan terbesar pada Kota Medan, yaitu 13,9 poin dari bulan Agustus 2019 yang sebesar 107,7, menjadi 93,8 di bulan September 2019. Sementara itu, 9 kota lain mengalami peningkatan IKK dengan kenaikan terbesar ada pada kota Surabaya dengan kenaikan IKK sebesar 6,9 poin dari bulan Agustus 2019 yang sebesar 125,8, menjadi 132,7 pada bulan September 2019. Baca Juga: Kontrak Pepsi dengan Indofood CBP habis, Pizza Hut dan KFC cari pengganti Penurunan IKK pada bulan September 2019 ini masih menunjukkan indikasi keoptimisan yang terjaga, karena masih berada di atas level 100. Hal ini ditopang oleh persepsi positif terhadap kondisi ekonomi mendatang. Persepsi konsumen yang tetap positif uga didukung oleh meningkatnya keyakinan terhadap kondisi penghasilan saat ini, juga ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada 6 bulan mendatang yang meningkat, terutama didorong oleh membaiknya ekspektasi penghasilan dan ketersediaan tenaga kerja. Hasil survei mengindikasikan tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang diperkirakan akan meningkat dan relatif stabil. Hal ini bisa dilihat dari Indeks Ekspektasi Harga 6 bulan yang akan datang naik tipis ke level 170,6 dari bulan sebelumnya yang menunjukkan angka 170,0. Relatif stabilnya tekanan harga didukung oleh terkendalinya harga barang di sebagian besar wilayah di Indonesia.
Optimisme konsumen menurun pada September 2019
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Keyakinan konsumen pada bulan September 2019 ini mengalami penurunan. Meski begitu, keyakinan konsumen masih berada alam zona optimis. Hal ini ditunjukkan dari hasil survei konsumen Bank Indonesia (BI) pada September 2019 yang menunjukkan Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan tersebut ada sebesar 121,8. Ini mengalami penurunan sebesar 1,3 dari bulan sebelumnya yang sebesar 123,1. Baca Juga: Bisnis kredit konsumer pada Fintech diyakini masih cerah, ini alasannya Pelemahan optimisme konsumen disebabkan oleh penurunan Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) sebesar 2,8 poin menjadi 107,5. Meski begitu, Indeks ekspektasi KOndisi Ekonomi (IEK) tetap meningkat 0,2 poin menjadi 136,2. Penurunan IKK terutama terjadi pada responden di kelompok pengeluaran Rp 2,1 juta - Rp 5 juta per bulan serta dalam kelompok usia 20-40 tahun. Bila dilihat berdasarkan wilayah, sebanyak 9 kota pelaksana survei mengalami penurunan IKK dengan penurunan terbesar pada Kota Medan, yaitu 13,9 poin dari bulan Agustus 2019 yang sebesar 107,7, menjadi 93,8 di bulan September 2019. Sementara itu, 9 kota lain mengalami peningkatan IKK dengan kenaikan terbesar ada pada kota Surabaya dengan kenaikan IKK sebesar 6,9 poin dari bulan Agustus 2019 yang sebesar 125,8, menjadi 132,7 pada bulan September 2019. Baca Juga: Kontrak Pepsi dengan Indofood CBP habis, Pizza Hut dan KFC cari pengganti Penurunan IKK pada bulan September 2019 ini masih menunjukkan indikasi keoptimisan yang terjaga, karena masih berada di atas level 100. Hal ini ditopang oleh persepsi positif terhadap kondisi ekonomi mendatang. Persepsi konsumen yang tetap positif uga didukung oleh meningkatnya keyakinan terhadap kondisi penghasilan saat ini, juga ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi pada 6 bulan mendatang yang meningkat, terutama didorong oleh membaiknya ekspektasi penghasilan dan ketersediaan tenaga kerja. Hasil survei mengindikasikan tekanan kenaikan harga pada 6 bulan mendatang diperkirakan akan meningkat dan relatif stabil. Hal ini bisa dilihat dari Indeks Ekspektasi Harga 6 bulan yang akan datang naik tipis ke level 170,6 dari bulan sebelumnya yang menunjukkan angka 170,0. Relatif stabilnya tekanan harga didukung oleh terkendalinya harga barang di sebagian besar wilayah di Indonesia.