JAKARTA. Optimisme konsumen dalam negeri menurun. Hal itu tergambar dari hasil survei Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan pada Juni 2016 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turun 3,5 poin dari 125,9 di Mei menjadi 122,4. Penurunan terjadi di tujuh kota dengan penurunan terbesar di Makassar sebesar -18,8 poin disusul Banten sebesar -14,3 poin. Penurunan IKK terjadi seiring dengan turunnya Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) sebesar 1,3 poin menjadi 113,7 dan indeks ekspektasi konsumen (IEK) yang turun 5,9 poin menjadi 131. Walau masih optimis karena di atas 100, penurunan ekspektasi konsumen disebabkan melemahnya persepsi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja. Penurunan ini terjadi di enam kota, dengan penurunan tertinggi di Ambon -21,7 poin dan Banten -16,2 poin. Namun penurunan indeks keyakinan konsumen Juni 2017 masih tertolong puasa dan Lebaran. BI mencatat penghasilan pada Juni meningkat 3 poin menjadi 127. Hal ini mengindikasikan penghasilan membaik terdorong penerimaan Tunjangan Hari Raya (THR) dan meningkatnya pendapatan usaha.
Optimisme konsumen turun terpangkas daya beli
JAKARTA. Optimisme konsumen dalam negeri menurun. Hal itu tergambar dari hasil survei Bank Indonesia (BI) yang menunjukkan pada Juni 2016 Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) turun 3,5 poin dari 125,9 di Mei menjadi 122,4. Penurunan terjadi di tujuh kota dengan penurunan terbesar di Makassar sebesar -18,8 poin disusul Banten sebesar -14,3 poin. Penurunan IKK terjadi seiring dengan turunnya Indeks Kondisi Ekonomi saat ini (IKE) sebesar 1,3 poin menjadi 113,7 dan indeks ekspektasi konsumen (IEK) yang turun 5,9 poin menjadi 131. Walau masih optimis karena di atas 100, penurunan ekspektasi konsumen disebabkan melemahnya persepsi konsumen terhadap ketersediaan lapangan kerja. Penurunan ini terjadi di enam kota, dengan penurunan tertinggi di Ambon -21,7 poin dan Banten -16,2 poin. Namun penurunan indeks keyakinan konsumen Juni 2017 masih tertolong puasa dan Lebaran. BI mencatat penghasilan pada Juni meningkat 3 poin menjadi 127. Hal ini mengindikasikan penghasilan membaik terdorong penerimaan Tunjangan Hari Raya (THR) dan meningkatnya pendapatan usaha.