JAKARTA. Pada penutupan transaksi sore ini (14/5), rupiah mencatatkan penguatan terbesar dalam dua bulan terakhir. Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup dengan penguatan 0,8% menjadi 11.446 per dollar AS. Ini merupakan penguatan terbesar sejak 6 Maret lalu dan merupakan level tertinggi sejak 21 April. Analis menilai, penguatan rupiah kali ini didorong oleh optimisme pelaku pasar mengenai kondisi politik di Indonesia. Optimisme tersebut terkait dengan dukungan sejumlah partai terhadap calon presiden Joko Widodo. Kondisi ini mengurangi ketidakpatian politik di Indonesia. Jokowi dijadwalkan akan mengumumkan calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada 16 Mei mendatang. Beberapa nama yang dikabarkan menjadi calon kuat cawapres Jokowi antara lain Abraham Samad dan Yusuf Kalla. Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, pasangan Jokowi-Kalla meraih dukungan sebesar 44,2%, diikuti oleh pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebesar 29%. "Jokowi-Kalla kelihatannya lebih populer. Terlepas dari pasangan mana pun sepertinya akan direspon positif oleh pasar karena memang itu yang mereka inginkan. Dengan adanya dua kandidat kuat, kita mungkin saja hanya mengalami pilpres satu putaran," jelas Dian Ayu Yustina, ekonom PT Bank Danamon Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Optimisme politik mengerek pamor rupiah
JAKARTA. Pada penutupan transaksi sore ini (14/5), rupiah mencatatkan penguatan terbesar dalam dua bulan terakhir. Mengutip data Bloomberg, rupiah ditutup dengan penguatan 0,8% menjadi 11.446 per dollar AS. Ini merupakan penguatan terbesar sejak 6 Maret lalu dan merupakan level tertinggi sejak 21 April. Analis menilai, penguatan rupiah kali ini didorong oleh optimisme pelaku pasar mengenai kondisi politik di Indonesia. Optimisme tersebut terkait dengan dukungan sejumlah partai terhadap calon presiden Joko Widodo. Kondisi ini mengurangi ketidakpatian politik di Indonesia. Jokowi dijadwalkan akan mengumumkan calon wakil presiden yang akan mendampinginya pada 16 Mei mendatang. Beberapa nama yang dikabarkan menjadi calon kuat cawapres Jokowi antara lain Abraham Samad dan Yusuf Kalla. Hasil survei Indikator Politik Indonesia menunjukkan, pasangan Jokowi-Kalla meraih dukungan sebesar 44,2%, diikuti oleh pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa sebesar 29%. "Jokowi-Kalla kelihatannya lebih populer. Terlepas dari pasangan mana pun sepertinya akan direspon positif oleh pasar karena memang itu yang mereka inginkan. Dengan adanya dua kandidat kuat, kita mungkin saja hanya mengalami pilpres satu putaran," jelas Dian Ayu Yustina, ekonom PT Bank Danamon Indonesia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News