KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Harga minyak mentah acuan bergerak stabil di awal perdagangan pekan ini dengan kecenderungan menguat di tengah optimisme vaksinasi virus corona (Covid-19) di Amerika Serikat (AS). Senin (23/11) pukul 08.00 WIB, harga minyak mentah jenis Brent kontrak pengiriman Januari 2021 naik 0,4% menjadi US$ 45,15 per barel. Di akhir pekan lalu, Brent juga ditutup mengaut 1,7%. Serupa, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate untuk kontrak pengiriman Januari 2021 bergerak tipis setelah naik 0,1% ke US$ 42,47 per barel.
"Sentimen positif terus didorong oleh kabar baik baru-baru ini tentang kemanjuran vaksin virus corona dalam pengembangan dan ekspektasi bahwa pertemuan OPEC+ pada akhir bulan ini yang melihat potensi memperpanjang pemotongan saat ini selama tiga bulan hingga enam bulan," jelas Stephen Innes,
Chief Global Markets Strategist Axi.
Baca Juga: Mulai membaik, ekonomi Singapura kontraksi 5,8% di kuartal III-2020 Dengan penguatan di awal perdagangan hari ini, harga minyak berada dekat dengan level tertinggi dalam 12 minggu. Hal ini terjadi setelah tanda-tanda bahwa vaksinasi Covid-19 di AS dapat dilakukan dalam waktu tinga minggu lagi. Hal tersebut pun meningkatkan prospek permintaan minyak. "Vaksinasi mudah-mudahan dapat dimulai secepatnya pada 11 Desember atau 12 Desember," kata Moncef Slaoui, Kepala Penasihat Ilmiah untuk Operation Warp Speed, Minggu (22/11). Lebih lanjut Slaoui bilang, Badan Pengawas Obat dan Makanan AS (FDA) akan memberi persetujuan untuk distribusi vaksin yang diproduksi oleh Pfizer Inc dan mitra Jerman BioNTech. Ini bakal menjadi kampanye inokulasi terbesar dalam sejarah AS.
Optimisme terkait stimulus Covid-19 juga menambah angin segar bagi harga minyak. Hal tersebut bahkan berhasil mengerek harga minyak lebih panas di pekan lalu. Dalam dua minggu terakhir, laporan efektivitas dari vaksin Covid-19 selalu jadi penopang harga emas hitam ini. Namun, belakangan penguatan cenderung terbatas setelah sejumlah negara melakukan penguncian, khususnya di Eropa dan AS. Menambah harapan bagi harga minyak selanjutnya datang dari OPEC+ yang berencana menunda produksi tambahan 2 juta barel per hari mulai Januari 2021 mendatang. Keputusan terkait hal ini akan dilakukan pada pertemuan antara anggota OPEC+ pada 30 November dan 1 Desember mendatang.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari