Optimisme WOOD di tengah pandemi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pelonggaran lockdown di Amerika Serikat menjadi peluang bagi WOOD untuk membuka kembali keran ekspornya. Amerika merupakan tujuan utama ekspor WOOD, dengan kontribusi mencapai 52% dari total penjualan

WOOD optimistis pendapatan tumbuh di tengah pandemi. Emiten ini menargetkan pendapatan pada tahun ini tumbuh 30% YoY sebesar Rp 2,8 trilun. 

Emiten ini tetap optimistis karena operasional tetap berjalan walaupun terjadi PSBB dengan protokol kesehatan. Sehingga WOOD dinilai tidak terlalu terdampak Covid-19 dari segi produktivitas. 

Mayoritas penjualan WOOD adalah ekspor. Nilai penjualan ekspor setara 80% dari total penjualan. Seperti disebut di atas, ekspor menuju Amerika setara 52% dari total ekspor WOOD. 

Maka dari itu, pelonggaran lockdown oleh Amerika di kuartal-II tentunya menjadi kabar baik bagi WOOD. Pelonggaran ini membawa optimisme akan pulihnya ekonomi Amerika. 

WOOD juga diuntungkan dengan tarif 25% yang dikenakan kepada China oleh Amerika. Pemberlakuan tarif ini berdampak pada menurunnya impor furnitur Amerika dari China dari 38% di 2018 menjadi 26% di 2019, dari total impor furnitur Amerika. 

Peluang ini yang akan dimaksimalkan oleh WOOD. Tahun lalu, WOOD menetapkan belanja modal sebesar Rp 200 miliar untuk peningkatan kapasitas produksi dan diferensisasi produk. Hasilnya akan dirasakan tahun ini.

Peluang trading WOOD

Kami mereferensikan pembelian WOOD untuk swing trading dengan pembelian maksimal di 400 sebanyak maksimal 5% dari modal swing trading. Jual jika harga turun dari 360 untuk pembatasan risiko dengan perkiraan profit taking di kisaran 460-500.

WOOD saat ini sedang dalam bullish trend dan berpeluang untuk melanjutkan trennya. Penurunan harga pada sesi I perdagangan hari ini (29/6) tidak diikuti oleh volume yang masif seperti pada Jumat lalu. Namun tetap disiplin di tengah pasar yang volatil seperti saat ini.

  Kinerja WOOD 2019

Pada tahun lalu, WOOD mencatatkan pendapatan Rp 2,1 triliun, naik 1,4% YoY. Operating profit margin WOOD sebesar 23% pada 2019 dan EPS sebesar Rp 34.49. 

Utang jangka pendek WOOD sebesar Rp 2,3 triliun, naik 30% YoY. Kenaikan ini akibat peningkatan utang jangka panjang yang jatuh tempo pada tahun 2019 yang signifikan. 

DER WOOD sebesar 1,04 kali dan interest coverage WOOD 2,39 kali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Harris Hadinata