ANYER. Pengembang PT Intiland Development Tbk (DILD) giat menyiasati menjamurnya perusahaan asing di Indonesia. Setelah memasarkan areal 200 hektare di Ngoro Industrial Park di Jawa Timur, Intiland agresif menjual 224 hektare tanah di Ngoro Industrial Park II. Archied Noto Pradono, Direktur Manajemen Investasi & Modal Intiland menargetkan 50 hektare lahan di Ngoro II terjual tahun ini. Archied menjelaskan Ngoro I merupakan kerjasama dengan BUMN Taiwan. Dari total 220 ha lahan di Ngoro I, sekitar 20 ha belum terjual. Sedangkan Ngoro II, proyek Intiland sendiri. Menurut dia, sepanjang semester I tahun ini terjual 20 ha. "Itu perusahaan keramik asal China, sekali jual bisa Rp 80 miliar. Pembayaran kadang bertahap tapi bisa juga tergantung harga tanah," jelas Archied kepada KONTAN, pekan lalu. Saat ini harga tanah di Ngoro sekitar Rp 400.000 per meter persegi (m2).
Optimistis 50 ha Ngoro II terjual, Intiland incar total penjualan Rp 1 triliun
ANYER. Pengembang PT Intiland Development Tbk (DILD) giat menyiasati menjamurnya perusahaan asing di Indonesia. Setelah memasarkan areal 200 hektare di Ngoro Industrial Park di Jawa Timur, Intiland agresif menjual 224 hektare tanah di Ngoro Industrial Park II. Archied Noto Pradono, Direktur Manajemen Investasi & Modal Intiland menargetkan 50 hektare lahan di Ngoro II terjual tahun ini. Archied menjelaskan Ngoro I merupakan kerjasama dengan BUMN Taiwan. Dari total 220 ha lahan di Ngoro I, sekitar 20 ha belum terjual. Sedangkan Ngoro II, proyek Intiland sendiri. Menurut dia, sepanjang semester I tahun ini terjual 20 ha. "Itu perusahaan keramik asal China, sekali jual bisa Rp 80 miliar. Pembayaran kadang bertahap tapi bisa juga tergantung harga tanah," jelas Archied kepada KONTAN, pekan lalu. Saat ini harga tanah di Ngoro sekitar Rp 400.000 per meter persegi (m2).