KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ancaman resesi global dan pelemahan daya beli masyarakat, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak masih optimistis untuk mengejar target penerimaan pajak di tahun depan. Pasalnya, untuk di tahun depan saja perekonomian dunia diperkirakan akan gelap gulita sehingga akan berefek kepada kinerja ekspor impor di dalam negeri. Bahkan, World Bank Group President David Malpass menyebut bahwa bank sentral di seluruh dunia telah menaikkan suku bunga dan tren ini diperkirakan akan berlanjut di tahun 2023 dan berpotensi terjadinya perlambatan ekonomi. Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal mengatakan, dalam menentukan target pajak di tahun depan, pemerintah telah menghitung berbagai pertimbangan termasuk berbagai risiko dan ketidakpastian global. Untuk itu, apabila harga komoditas melandai di tahun depan, pihaknya masih optimistis dalam mengejar target penerimaan pajak di tahun depan.
Optimistis dan Waspada Kejar Target Penerimaan Pajak 2023
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di tengah ancaman resesi global dan pelemahan daya beli masyarakat, Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak masih optimistis untuk mengejar target penerimaan pajak di tahun depan. Pasalnya, untuk di tahun depan saja perekonomian dunia diperkirakan akan gelap gulita sehingga akan berefek kepada kinerja ekspor impor di dalam negeri. Bahkan, World Bank Group President David Malpass menyebut bahwa bank sentral di seluruh dunia telah menaikkan suku bunga dan tren ini diperkirakan akan berlanjut di tahun 2023 dan berpotensi terjadinya perlambatan ekonomi. Staf Ahli Menteri Keuangan Bidang Kepatuhan Pajak Yon Arsal mengatakan, dalam menentukan target pajak di tahun depan, pemerintah telah menghitung berbagai pertimbangan termasuk berbagai risiko dan ketidakpastian global. Untuk itu, apabila harga komoditas melandai di tahun depan, pihaknya masih optimistis dalam mengejar target penerimaan pajak di tahun depan.