Optimistis dengan Prospek Kinerja, Prodia (PRDA) Fokus di Lini Usaha Digital



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten yang bergerak di bidang laboratorium kesehatan, PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA) terus menggenjot peningkatan kinerja bisnis selepas berakhirnya pandemi Covid-19.

Direktur Keuangan Prodia Widyahusada Liana Kuswandi menyampaikan, kinerja keuangan PRDA masih sesuai dengan ekspektasi manajemen perusahaan tersebut sepanjang 2023 berjalan. Per semester I-2023, pendapatan PRDA tumbuh 2,5% year on year (YoY) menjadi Rp 1,06 triliun. Hasil ini sudah hampir separuh dari realisasi pendapatan PRDA pada 2022 lalu senilai Rp 2,18 triliun.

Di sisi lain, laba bersih PRDA terkikis 7% YoY menjadi Rp 148,7 miliar pada semester I-2023. PRDA beralasan penurunan laba bersih ini lebih disebabkan investasi pengembangan anak usaha baru yakni PT Prodia Digital Indonesia (PRDI) yang fokus bergerak di bisnis digitalisasi kesehatan.


Baca Juga: Ada Kenaikan Pemeriksaan ISPA di Prodia Widyahusada (PRDA)

Secara umum, Manajemen PRDA tetap optimistis dengan prospek bisnisnya pada sisa 2023. Perusahaan ini memproyeksikan bisa meraih pertumbuhan pendapatan sekitar mid single digit sampai akhir tahun nanti.

"Dalam keadaan normal atau tanpa pandemi, tren pemeriksaan kesehatan biasanya melonjak pada semester kedua," ujar Liana dalam bincang-bincang media, Rabu (27/9).

PRDA pun kini fokus mengembangkan bisnis digital melalui PRDI. Langkah konkret ditunjukkan perusahaan ini dengan pembuatan aplikasi one stop solution di bidang kesehatan yang bernama U by Prodia pada Maret 2023.

U by Prodia telah diunduh sebanyak 117.000 pengguna (user). Platform ini menyediakan layanan tes kesehatan, home service booking, konsultasi kesehatan, toko kesehatan, vaksinasi, personalisasi kesehatan, dan lain-lain. 

Fitur yang dimiliki oleh U by Prodia jelas lebih banyak ketimbang platform pendahulunya yakni Prodia Mobile. Tak ayal, U by Prodia kelak akan menggantikan Prodia Mobile yang artinya akan terjadi migrasi pengguna antar dua platform tersebut.

"Kami sengaja buat anak usaha baru untuk lini bisnis digital karena fitur U by Prodia sangat banyak dan itu membutuhkan perizinan dari berbagai kementerian. Kalau hanya PRDA yang mengelola, mungkin ruang geraknya akan terbatas," ungkap dia.

Baca Juga: Bidik Pertumbuhan Pendapatan 10%, Ini Strategi Prodia

Bersamaan dengan penguatan digitalisasi, PRDA tampak mengerem laju ekspansi penambahan gerai baru. Sepanjang 2023, PRDA baru menambah satu gerai baru saja sehingga jumlah gerai mereka saat ini berada di angka 149 unit. 

PRDA pun memilih fokus untuk merenovasi dan merelokasi sejumlah gerai lama yang telah beroperasi. 

"Kami hanya tambah satu gerai saja di Grand Wisata, itu pun sangat selektif," tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi