Optimistis Hadapi Tahun 2022, Begini Strategi Fast Food (FAST)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) menargetkan penjualan tumbuh sekitar 20% di tahun 2022 menjadi senilai Rp 6,33 triliun. Strategi branding melalui platform media sosial akan menjadi andalan emiten berkode saham FAST ini.

Chief Marketing Officer PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) Hendra Yuniarto menjelaskan, tahun ini FAST optimistis dengan target yang dipasang perusahaan.

“Guna mencapai target tersebut, FAST akan berusaha maksimal dalam menjaga standar mutu produk. Selain itu, FAST akan berekspansi dengan penambahan gerai baru,” ujar Hendra kepada Kontan.co.id, Rabu (26/1).


Sebagai informasi, hingga akhir September 2021 jaringan waralaba milik PT Fast Food Indonesia yakni KFC dan Taco Bell telah memiliki 736 gerai yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.

Di tahun ini, FAST berencana ingin membuka 20 gerai KFC dan 5 gerai Taco Bell yang berfokus pada pembukaan gerai di wilayah Jawa dan Indonesia Timur.

Baca Juga: Taco Bell Indonesia Siap Ekspansi Lokasi dan Menu Baru

Hendra menambahkan, tahun ini FAST tetap akan mengenalkan produk-produk baru di gerai-gerai KFC Indonesia yakni KFC Naughty by Nature maupun Taco Bell Indonesia.  Selanjutnya, untuk mencapai target yang sudah ditetapkan FAST akan fokus memaksimalkan channel digital milik FAST sebagai penguat strategi perusahaan.

Meskipun secara pendapatan dan laba bersih belum maksimal, Hendra mengungkapkan FAST tetap optimistis dengan target di tahun ini. Menurutnya, pemulihan ekonomi masyarakat seiring dilonggarkannya status PPKM menjadi harapan perusahaan untuk mencapai target.

Asal tahu, di tahun lalu realisasi pembukaan gerai baru FAST masih jauh dari target yang dicanangkan sebanyak 25 gerai. Per November 2021, FAST baru berhasil membuka 7 gerai KFC dan 2 gerai Taco bell.

Hendra menjelaskan hambatan dalam mencapai target tersebut adalah terkait regulasi dalam mendirikan bangunan. Selama pembangunan gerai-gerai ini banyak regulasi yang harus diikuti berkaitan dengan pembatasan jumlah pekerja di proyek pembangunan sehingga pembukaan gerai tidak berjalan sesuai target.

Kendati demikian, di tahun ini FAST optimistis semuanya dapat berjalan sesuai target. Hal ini ditunjukkan dengan keseriusan perseroan dalam melakukan branding di media sosial.

Dana sebesar Rp 200 miliar-300 miliar pun telah diinvestasikan FAST untuk pengembangan website dan integrasi bersama transportasi online untuk tahun ini.

 
FAST Chart by TradingView

Hendra mengungkapkan bahwa strategi ini dilakukan oleh PT Fastfood Indonesia guna memaksimalkan penjualan produk-produk FAST.

Pengembangan channel digital PT Fast Food Indonesia tersebut meliputi Website, Apps, Chat bot maupun kontak center 14022, baik dilakukan oleh channel FAST maupun pihak ketiga yang sudah bekerja sama.

Selain itu, berdasarkan catatan Kontan, FAST akan menggandeng agregator seperti Gojek, Grab, Si Cepat, dan Shopee untuk berintegrasi dalam sistem Fast Food Indonesia guna mendukung penjualan secara online.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi