Optimistis, Penjualan Mobil Diproyeksi Ngegas di Tahun Depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah melalui periode suram sepanjang tahun 2024, pasar otomotif Indonesia diekspektasikan akan tumbuh lebih baik pada 2025 mendatang.

Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie Sugiarto menyampaikan, pihaknya memproyeksikan penjualan mobil nasional dapat kembali menyentuh 1 juta unit pada 2025.

Proyeksi ini sejalan dengan langkah pemerintahan baru di bawah Presiden Prabowo Subianto yang menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mencapai 8%.


"Kami semua harus optimistis, makanya kami proyeksi penjualan 2025 juga di angka yang lebih tinggi," ujar dia, Jumat (8/11).

Baca Juga: Aion Ingin Jadikan Indonesia Sebagai Basis Produksi dan Ekspor Mobil Listrik

Potensi perbaikan kinerja pasar kendaraan roda empat cukup terbuka seiring pelonggaran kebijakan penurunan suku bunga acuan The Fed dan Bank Indonesia (BI) yang diharapkan membuat konsumen tidak lagi khawatir untuk membeli mobil baru, termasuk melalui skema cicilan kredit.

Ditambah lagi, Indonesia akan tetap kedatangan merek atau model-model baru sepanjang tahun depan, sehingga opsi mobil baru di pasar terus bertambah.

Di sisi lain, industri otomotif nasional juga dihadapkan oleh sejumlah tantangan seperti isu kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) menjadi 12% dan kenaikan tarif pajak progresif kendaraan bermotor pada tahun depan.

"Kami harap hal tersebut tidak mengganggu penjualan mobil nasional," kata Jongkie.

Sekadar pengingat, hingga akhir kuartal III-2024, penjualan wholesales (pabrik ke dealer) mobil nasional terkoreksi 16,2% year on year (yoy) me jadi 633.218 unit. Atas hasil tersebut, Gaikindo merevisi target penjualan mobil nasional tahun ini dari 1,1 juta unit menjadi 850.000 unit.

Di sisi lain, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) memperkirakan penjualan mobil baru di Indonesia sulit tumbuh dua digit pada 2024. Pasalnya, pasar masih dalam proses pemulihan selepas kinerja yang lesu sepanjang 2024. Sebagian konsumen juga diprediksi masih wait and see menanti efek kebijakan-kebijakan strategis pemerintahan baru.

"Jika penjualan mobil bisa mencapai 900.000 unit pada tahun depan, itu sebenarnya sudah bagus," kata Chief Operating Officer Hyundai Motors Indonesia Franciscus Soerjopranoto, Rabu (6/11).

Hyundai akan tetap agresif memperkenalkan model-model baru untuk menyegarkan pasar otomotif Tanah Air. Terbaru, Hyundai merilis All-New Santa Fe yang kini tersedia opsi mesin hybrid. Sebelum tutup tahun 2024, Hyundai berencana meluncurkan dua model baru lagi.

Sementara itu, PT Toyota Astra Motor (TAM) optimistis dengan prospek pasar otomotif nasional pada 2025. Sebab, biasanya penjualan mobil usai tahun pemilu cenderung meningkat.

"Rasanya ada potensi peningkatan penjualan jika melihat data historis," imbuh Marketing Director Toyota Astra Motor Anton Jimmi Suwandy, Jumat (8/11).

Baca Juga: Chery Berambisi Lanjutkan Tren Positif Penjualan Mobil Listrik di Indonesia

Toyota memastikan akan terus menghadirkan model baru pada 2025, baik berupa mobil berbasis internal combustion engine (ICE) maupun elektrifikasi. Toyota juga senantiasa memperkuat kualitas layanan purnajual demi kenyamanan konsumen.

Aion Indonesia juga bersiap menyongsong industri otomotif tahun depan dengan menjanjikam beberapa model mobil listrik baru yang menyasar berbagai segmen konsumen.

Lewat kolaborasi dengan Indomobil Group, Aion Indonesia akan mengoperasikan pabrik mobil listrik di Cikampek, Jawa Barat pada kuartal I-2024. "Seluruh model kami di Indonesia akan diproduksi secara CKD (completely knock down) tahun depan," tutur CEO Aion Indonesia Andry Ciu, Jumat (8/11).

Asal tahu saja, Aion Indonesia baru saja mengumumkan harga jual SUV listrik barunya yakni Hyptec HT senilai Rp 685 juta untuk varian Premium dan Rp 835 juta untuk varian Ultra. Hyptec HT akan melengkapi line up model yang telah lebih dulu dipasarkan Aion di Tanah Air seperti Aion Y Plus dan Aion ES.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari