Oradian dan Para Mitra Gelar Indonesia Embedded Finance Forum 2024



KONTAN.CO.ID - Oradian, penyedia software core-banking berbasis cloud yang kini merambah pasar Indonesia, bekerja sama dengan Brankas, Boost Capital, dan IST (PT. Infosys Solusi Terpadu) menyelenggarakan Indonesia Embedded Finance Forum 2024 di St. Regis Jakarta pada 12 November. Forum ini menjadi platform penting untuk membahas strategi dalam memperluas skala embedded finance serta meningkatkan jangkauan pasar bagi institusi keuangan di Indonesia. Dengan fokus pada berbagi wawasan mengenai cara embedded finance merevolusi akses keuangan, memperkuat kemitraan, dan meningkatkan keterlibatan konsumen, forum ini mempertemukan eksekutif perbankan senior dan pemimpin di industri keuangan.

Sektor embedded finance di Indonesia mengalami pertumbuhan pesat, didorong oleh adopsi teknologi digital dan integrasi layanan keuangan yang mulus ke dalam platform non-keuangan di berbagai industri. Berdasarkan laporan dari Research and Markets, industri embedded finance diprediksi akan terus tumbuh dengan CAGR (Compound Annual Growth Rate) sebesar 32,4% dari 2024 hingga 2029. Di Indonesia, revenue dari embedded finance diperkirakan akan naik dari US$2,16 miliar pada 2024 menjadi US$8,79 miliar pada 2029, didorong oleh adopsi digital yang cepat dan inisiatif pemerintah dalam mempromosikan inklusi keuangan.

Seiring dengan perubahan industri akibat embedded finance, yang memungkinkan perusahaan non-keuangan untuk mengintegrasikan layanan keuangan secara mulus ke dalam produk mereka, institusi keuangan menghadapi tantangan dalam mengadopsi teknologi yang fleksibel dan adaptable. Perubahan ini tidak hanya meningkatkan aksesibilitas keuangan, tetapi juga membuka peluang pendapatan baru dengan menjangkau komunitas yang belum terlayani (underserved) dan menawarkan produk keuangan yang lebih personal. Untuk memenuhi permintaan yang terus meningkat ini, institusi keuangan perlu berinvestasi dalam core infrastructure dan menjalin kemitraan strategis dengan pemain non-tradisional, agar dapat memenuhi tantangan regulasi dan memberikan pengalaman yang terintegrasi.


"Sebagai platform core-banking di Indonesia, kami memahami bahwa embedded finance mengubah cara institusi keuangan berinteraksi dengan pelanggan dan menyediakan layanan mereka. Digitalisasi tidak hanya soal bekerja dengan klien atau UMKM, tapi bagaimana sistem back-end bekerja secara harmonis. Agar bank tradisional dan fintech dapat memanfaatkan peluang ini secara efektif, mereka membutuhkan solusi teknologi yang efisien, tangkas, dan dapat beradaptasi dengan cepat sesuai dengan perubahan permintaan pasar dan lanskap regulasi. Kemampuan untuk berintegrasi dengan pemain non-tradisional dan memenuhi kebutuhan komunitas yang terus berkembang akan menjadi kunci sukses di era ekonomi digital," ungkap Antonio Separovic, CEO Oradian.

Indonesia Embedded Finance Forum 2024 di Indonesia juga menyoroti dampak transformasi embedded finance dalam industri perbankan, menekankan bagaimana kemitraan strategis mendorong inovasi dan customer experience. Embedded finance memberikan peluang bagi bisnis untuk menambahkan layanan keuangan ke dalam produk mereka, membuka jalur pendapatan baru dan memperluas market presence. Kesuksesan embedded finance dalam platform lifestyle seperti Grab, Tokopedia, Shopee, serta layanan pembayaran seperti Apple Pay, menunjukkan bagaimana bank dan fintech dapat belajar dari contoh global maupun lokal untuk menciptakan customer experience yang menarik dan membuka peluang pendapatan baru (new revenue streams).

Namun, perjalanan menuju implementasi embedded finance yang efektif menghadirkan tantangan tersendiri. Integrasi lintas kanal digital membutuhkan infrastruktur yang adaptif serta langkah-langkah cybersecurity yang ketat untuk memastikan scalability dan integritas data. Solusi berbasis cloud, open API, dan analisis data real-time menjadi komponen penting, yang memungkinkan institusi untuk menangani volume transaksi yang tinggi dan menghadirkan pengalaman tanpa hambatan. Di tengah lanskap keuangan Indonesia yang semakin berkembang, bank lokal dan fintech harus memprioritaskan inovasi dan membentuk kemitraan lintas industri untuk tetap kompetitif, mempertahankan posisi pasar, dan meraih peluang growth baru.

Tony Pham, Head of Business Development - Asia, Oradian, sekaligus salah satu panelis dalam acara ini, menyatakan, “Embedded finance adalah soal bagaimana mendatangi pelanggan di platform yang sudah terhubung dengan mereka, di luar kanal perbankan dan aplikasi tradisional, baik ketika mereka berbelanja di platform e-commerce atau memesan tiket perjalanan di platform online travel. Perubahan ini menuntut sistem back-end yang dapat beradaptasi untuk mendukung jutaan transaksi per detik demi pengalaman real-time yang smooth. Agar embedded finance dapat berkembang, core infrastructure harus fleksibel, scalable, dan terbuka untuk integrasi, sehingga memungkinkan layanan keuangan untuk terhubung secara lancar dengan berbagai ekosistem digital. Masa depan embedded finance di Indonesia ada pada kemampuan kita menciptakan interoperability ini dan membangun ekosistem yang gesit dan customer-centric.”

Martin Sendra, Platform Partnership Head OCBC, panelis lainnya dalam acara ini menambahkan, “OCBC berkomitmen meningkatkan pengalaman finansial bagi nasabah kami melalui kemitraan inovatif bersama fintech dan pemain industri lainnya. Secara proaktif, bank telah menyediakan layanan Banking-as-a-Service/Embedded Banking melalui Application Programming Interface (API) yang memungkinkan nasabah menjalankan aktivitas perbankan mereka di platform mitra kami. Hal ini dimaksudkan untuk memperkaya pengalaman perbankan sehingga menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari nasabah, selaras dengan visi OCBC 'Menjadi Mitra Terpercaya untuk Meningkatkan Kualitas Hidup’.”

Sebagai bagian dari Bulan Fintech Nasional (BFN) 2024 yang berfokus pada peningkatan literasi dan inklusi keuangan melalui inovasi fintech, serta bertepatan dengan konferensi WFIS (World Financial Innovation Series) Indonesia, Indonesia Embedded Finance Forum 2024 membahas pesatnya ekspansi embedded finance di tanah air. Acara ini menegaskan pentingnya kemitraan strategis untuk meningkatkan lanskap layanan keuangan dan pangsa pasar bagi institusi keuangan.

Baca Juga: MTDL Incar Pendapatan Rp 1 Triliun dari Sektor Publik di Tahun 2023

Selanjutnya: Pinago Utama (PNGO) Tebar Dividen Interim Rp 31,25 Miliar, Cek Jadwalnya

Menarik Dibaca: Cara Merekam Panggilan Telepon dan Percakapan di iPhone agar Bisa Tersimpan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
TAG: