KONTAN.CO.ID - Penyakit jantung masih menjadi penyebab kematian utama di dunia. Apalagi usia pasien yang menderita penyakit ini semakin muda, terutama di Asia. Dibandingkan penduduk di belahan bumi barat, orang Asia mengalami penyakit jantung 10 tahun lebih muda. Demikian menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Pusat Jantung Nasional Singapura dan National University Heart Centre Singapore (NUHCS).
Baca Juga: Bahaya terlalu banyak makan daging bisa merusak kesehatan usus Pasien penyakit jantung dari Filipina memiliki usia rata-rata termuda yaitu pada usia 54 tahun, dibanding negara Asia lainnya yaitu Indonesia, 56 tahun; Taiwan, 63 tahun; Korea Selatan, 63 tahun; Jepang, 65 tahun dan Hong Kong, 68 tahun. Sebagai pembanding, usia rata-rata pasien jantung di Eropa adalah 71 tahun. Gaya hidup yang makin tidak sehat disebut sebagai penyebab utama penyakit mematikan ini. Pola makan tinggi kalori dan lemak, kurang bergerak aktif, kurang istirahat, stres, dan malas memeriksakan kesehatan, merupakan pemicu gangguan jantung dan pembuluh darah.
Vice President, Medical Affairs Nutrition Education Herbalife Nutrition, Kent L. Bradley mengatakan, hal lain yang perlu menjadi perhatian adalah setengah dari kasus penyakit kardiovaskular terjadi di Asia.
Baca Juga: Waspadai hipertensi, penyebab kematian terbanyak nomor lima di Indonesia “Prevalensi penyakit kardiovaskular pada populasi orang dewasa di negara maju terus meningkat seiring bertambah tua populasi masyarakatnya,” katanya. Berikut adalah lima tips menjaga kesehatan jantung, untuk kehidupan yang lebih sehat sekarang dan di masa depan.
1. Pahami faktor risiko Kunci untuk menjaga kesehatan jantung adalah mengetahui kondisi kesehatan. Jadwalkan pemeriksaan medis lengkap setidaknya setahun sekali, atau rutin ke klinik kesehatan untuk penilaian kesehatan secara cepat dari waktu ke waktu. Perlu digarisbawahi bahwa tekanan darah tinggi adalah faktor risiko nomor satu untuk penyakit kardiovaskular. Karena itu, sangat penting untuk memeriksa tekanan darah Anda secara teratur. Jika dibiarkan tidak terdiagnosis dan tidak diobati, ini dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Editor: Noverius Laoli