Orang Manado semakin doyan berinvestasi emas



MANADO. Animo masyarakat Kota Manado, Sulwesi Utara, untuk berinvestasi emas semakin tinggi, tercermin dalam penjualan logam mulia yang meningkat cukup signifikan.

"Pembelian logam mulia di Pegadaian Wilayah V Manado makin tinggi, sejak diluncurkan mengalami peningkatan rata-rata sebesar 25 persen," kata Pemimpin Wilayah V Pegadaian Manado Edi Sarwono melalui Manager Logistik Pegadaian Kanwil V Manado Tjahyono Budi Utomo di Manado, Senin (30/11).

Dia mengatakan akhir-akhir ini hampir setiap bulan Pegadaian Wilayah V Manado harus menyediakan logam mulia sebanyak 24 kilogram (kg).


"Hal ini menandakan minat masyarakat Manado dalam berinvestasi emas cukup baik dibandingkan tahun-tahun sebelumnya," jelasnya.

Transaksi emas yang terjadi di Wilayah Manado di atas Rp500 juta dan pembelian paling banyak yakni dengan berat lima gram.

"Pembeli logam mulia paling banyak di Kanwil Manado yakni masyarakat di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) sekitar 60 persen dari penjualan," jelasnya.

Pegadaian bekerja sama dengan PT Antam dalam menyediakan emas batangan dan dijamin baik dan berkualitas.

Oleh sebab itu, pihaknya mengajak masyarakat untuk tidak takut dan khawatir jika berinvestasi emas karena akan memberikan manfaat yang cukup besar.

Keunggulan yang bisa anda dapatkan saat berinvestasi emas adalah potensi profit yang sangat besar. Dengan kisaran kenaikan harga emas yang terus meningkat (harga emas sangat jarang sekali turun), keuntungan yang bisa anda dapatkan pun semakin besar.

"Rata-rata pertumbuhan emas per tahun adalah 20 persen, serta selalu lebih tinggi di atas rata-rata inflasi yang terjadi," jelasnya.

Keuntungan yang dijanjikan dalam investasi emas juga karena likuiditasnya yang sangat tinggi, melampaui investasi di bidang properti, saham, maupun reksadana.

Harga di pasar emas ditentukan oleh pasar internasional serta tidak mudah untuk diintervensi, karena nilainya terletak pada logam mulia itu sendiri. Beda halnya dengan nilai mata uang yang sewaktu-waktu nilainya bisa didenominasi atau dipotong.

Bahkan, katanya, inflasi pun tidak membawa pengaruh berarti pada kisaran harga emas. Justru sebaliknya, jika bidang lain mengalami kemerosotan harga saat terjadi inflasi, emas justru cenderung naik harganya saat inflasi, dan tidak akan pernah lebih rendah dari rata-rata inflasi itu sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto