Harta Kekayaan Sukanto Tanoto- JAKARTA. Tak hanya orang China yang gemar investasi di Indonesia. Orang Indonesia pun sanggup tanam modal di China. Bahkan, pengusaha Indonesia mampu investasi jumbo di negeri panda tersebut. Pengusaha Indonesia tersebut adalah Sukanto Tanoto. Ia adalah salah satu dari 20 orang terkaya Indonesia. Miliarder asal Indonesia, Sukanto Tanoto terus melebarkan sayapnya di China. Pengusaha Indonesia kelahiran Kota Belawan, Medan, Sumatera Utara ini berinvestasi jumbo US$ 1,5 miliar di China. Dibalik investasi jumbo itu, Sukanto Tanoto memang memiliki harga melimpah mencapai US$ 3,2 miliar menurut data Forbes.
Kekayaan Sukanto Tanoto setara dengan Rp 51,5 triliun menurut kurs rupiah di Bank Indonesia pada 8 Mei 2024 Rp 16.081 per dollar AS> Diberitakan
Kompas.com, Sukanto Tanoto investasi di China melalui perusahaan Royal Golden Eagle (RGE). Perusahaan tersebut berencana membangun fasilitas senilai US$ 1,5 miliar atau senilai 11 miliar yuan di Provinsi Shandong untuk memproduksi serat lyocell. Fasilitas tersebut, yang diperkirakan akan memproduksi 600.000 ton serat lyocell setiap tahunnya. Serat itu nantinya akan menjadi bahan mentah utama untuk kertas dan tekstil. Langkah ini menyusul akuisisi RGE baru-baru ini atas raksasa kertas tisu asal China, Vinda International Holdings. Dilansir dari West Observer, RGE terus meningkatkan operasinya di China, dengan unitnya Asia Symbol yang telah mengoperasikan pabrik di Provinsi Shandong dan Guangdong. Fasilitas ini menghasilkan berbagai macam produk termasuk pulp, kertas halus, kertas karton, dan kertas tisu. Ekspansi perusahaan di China merupakan bagian dari strategi yang lebih luas untuk meraih peluang di pasar Asia yang berkembang pesat dan memperkuat posisinya di industri global. Selain di China, RGE juga fokus memperluas kehadirannya di Brasil. Dalam beberapa tahun terakhir, unit perusahaan Bracel mengakuisisi OL Papeis Brasil dan mengumumkan investasi 500 juta dollar As untuk mengembangkan fasilitas kertas tisu dan pulp di negara tersebut. Investasi strategis ini menggarisbawahi visi Tanoto untuk mendiversifikasi operasi RGE dan memasuki pasar negara berkembang yang memiliki potensi pertumbuhan signifikan. Dengan kekayaan bersih sebesar 3,1 miliar dollar AS, Tanoto adalah pemilik RGE, konglomerat terdiversifikasi dengan aset melebihi 35 miliar dollar AS di sektor pulp dan kertas, minyak sawit, dan energi. Perusahaan ini mempekerjakan lebih dari 70.000 orang di seluruh dunia dan terus memperluas portofolionya di berbagai industri. Di sisi lain, cabang bisnis real estat Tanoto, Pacific Eagle Real Estate, juga telah memperluas kepemilikan propertinya di China, Singapura, dan Eropa, yang mencerminkan komitmennya untuk menjajaki peluang di sektor real estat. Selain itu, Tanoto secara aktif terlibat dalam diskusi dengan miliarder Singapura Kwek Leng Beng, yang mengendalikan raksasa real estate City Developments, untuk menjajaki potensi usaha real estate di Inggris. Kemitraan ini dapat semakin meningkatkan jejak global RGE dan membuka jalan baru bagi pertumbuhan di sektor riil. Sukanto Tanoto orang terkaya ke-20 Indonesia Mengutip Forbes, Sukanto Tanoto adalah orang terkaya ke-20 di Indonesia dan ke-1.062 di dunia dengan jumlah kekayaan bersih sebesar US$ 3,2 miliar. Diberitakan
Kompas.com, pengusaha usia 75 ini adalah bos perusahaan Royal Golden Eagle, sebuah grup bisnis yang bergerak di bidang pulp dan kertas, minyak sawit, dan energi.
Sukanto Tanoto juga memiliki Bracell Limited yang merupakan satu produsen selulosa khusus terbesar di dunia, yang digunakan dalam segala hal, mulai dari tisu bayi hingga es krim. Akar bisnisnya dimulai lebih dari 50 tahun yang lalu ketika Tanoto membuka toko pemasok suku cadang sederhana yang dikenal sebagai Toko Motor. Selain berbisnis, Tanoto juga aktif mengelola dana sosial melalui Tanoto Foundation. Tanoto Foundation merupakan organisasi filantropi senilai 200 juta dollar AS pada tahun 2022. Lembaga filantropi itu juga beranggotakan beberapa orang terkaya di dunia seperti Ray Dalio, Li Ka-shing, dan keluarga Widjaja. Tanoto merambah ke bisnis kertas tisu pada tahun 2023, dengan mengakuisisi OL Papeis dari Brasil dan saham di Vinda dari China. Bracell Limited juga menginvestasikan 500 juta dollar AS untuk membangun fasilitas kertas tisu dan pulp di Brasil.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Adi Wikanto