KONTAN.CO.ID - NEW DELHI. Saat 499 miliarder lainnya berjuang keras untuk menambah kekayaan mereka tahun ini, orang terkaya ketiga di dunia berhasil menambah kekayaannya sebesar US$ 60 miliar. Melansir
Market Watch, dengan total kekayaan bersih US$ 137 miliar, perolehan kekayaan luar biasa Gautam Adani kelahiran India pada tahun 2022 telah jauh melampaui miliarder lainnya. Menurut penghitungan berjalan
Bloomberg, banyak di antara para miliarder dunua telah melihat nilai kekayaan mereka turun tahun ini. Salah satunya adalah orang terkaya dunia, CEO Tesla Elon Musk, yang mencatatkan penurunan kekayaan sebesar 2,50% atau sebesar US$ 18,9 miliar tahun ini. Dengan demikian, nilai kekayaannya saat ini menjadi US$ 251 miliar.
Penurunan kekayaan juga dialami Pimpinan Amazon.com Jeff Bezos sebesar 0,82%. Pria yang berada di urutan nomor 2 dalam daftar orang kaya, mengalami penurunan kekayaan sebesar US$ 39 miliar tahun ini menjadi US$ 153 miliar.
Bloomberg melaporkan bahwa Adani, yang putus sekolah, melompat ke tiga besar pada hari Senin. Ini merupakan yang pertama kalinya seseorang dari Asia berhasil mencapai peringkat setinggi itu.
Baca Juga: Warren Buffett Genap Berusia 92 Tahun, Tapi Masih Makan Seperti Anak Usia 6 Tahun Nilai kekayaannya menempatkan status miliardernya di atas CEO raksasa barang mewah LVMH Bernald Arnault, Co-founder Microsoft Bill Gates, dan CEO Berkshire Hathaway Warren Buffett. Adani adalah pendiri konglomerat multinasional India, Adani Group, operator pelabuhan terbesar di negara itu. Bisnis perusahaan lainnya termasuk pembangkit dan transmisi tenaga listrik, energi terbarukan, gas alam, infrastruktur, operasi bandara dan pertambangan. Adani Solar, misalnya, memiliki target untuk menghasilkan 450 GW energi terbarukan pada tahun 2030. TotalEnergies memasuki kesepakatan awal bulan ini untuk mengakuisisi 25% saham Adani New Industries, untuk memproduksi dan mengkomersialkan hidrogen hijau di negara tersebut. Entitas andalannya, Adani Enterprises mengalami lonjakan laba bersih konsolidasi sebesar 73% untuk kuartal pertama yang berakhir Juni, dan lonjakan pendapatan konsolidasi sebesar 225%. Harga sahamnya juga telah melonjak 86% sepanjang tahun ini. Mengutip
The Independent, raksasa bisnis itu menghadapi kritik keras atas tambang batu bara Carmichael di Australia karena dampak buruknya terhadap Great Barrier Reef dan emisi karbon secara keseluruhan, sehingga mendorongnya untuk mengumumkan fokus yang lebih besar pada proyek energi terbarukan.
Baca Juga: Geser Posisi Arnault, Kini Gautam Adani Jadi Orang Terkaya Ketiga di Dunia Grup tersebut menjanjikan investasi senilai US$ 70 miliar untuk energi terbarukan, dan perusahaannya disebut-sebut menjadi produsen listrik terbarukan terbesar di dunia pada tahun 2030. Kenaikan peringkat kekayaan global Adani sebagian karena beberapa anggota 1% teratas dunia memutuskan untuk meningkatkan donasi filantropi mereka.
Market Watch memberitakan, ekspansi taipan Asia ini juga telah menimbulkan kekhawatiran atas utang di beberapa sudut. Menurut laporan media, kelompok riset utang CreditSights pekan lalu menggambarkan kerajaan Adani sebagai perusahaan yang "sangat berlebihan" dan berisiko tenggelam ke dalam "perangkap utang besar-besaran" karena rencana pertumbuhan yang didanai oleh utang. Bloomberg baru-baru ini menunjukkan bahwa Adani Green Energy telah mengalami lonjakan rasio utang terhadap ekuitas menjadi 2,021%, tertinggi kedua di Asia di belakang Datang Huayin Electric Power Co. dari China.
Editor: Barratut Taqiyyah Rafie