Organda: Harga BBM turun, tarif belum tentu turun



JAKARTA. Kebijakan pemerintah menurunkan harga BBM subsidi sepertinya tidak akan diikuti dengan penurunan tarif angkutan umum. Menurut Ketua Organda DKI Jakarta Shafruhan Sinungan, penyesuaian harga BBM solar sebesar Rp 250 dari Rp 7.500 dan premium Rp 900 dari Rp 8.500 tidak cukup menjadi alasan penurunan tarif angkutan.

"Penurunan harga premium Rp 900 dan solar Rp 250 belum bisa membuat tarif angkutan diturunkan," ujarnya, Kamis (1/1).

Dia berpendapat formulasi penentuan tarif angkutan bukan hanya didasarkan dari harga BBM. Terdapat faktor diluar harga BBM yang bisa mempengaruhi penentuan tarif angkutan.


"Selain harga BBM, dalam menentukan tarif angkutan kita juga harus memperharikan harga suku cadang dan ban dari kendaraannya, tingkat inflasi di suatu daerah, nilai tukar rupiah terhadap dollar, biaya tenaga kerja, dan biaya operasional dari perusahaan seperti listrik misalnya," jelas Shafruhan.

Penurunan harga BBM yang tidak begitu signifikan tidak secara otomatis akan menurunkan tarif angkutan. Safruhan mengungkapkan selama faktor-faktor tersebut tidak mengalami penurunan, sulit rasanya tarif angkutan untuk ikutan turun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa