Organda naikkan tarif bus 15%



JAKARTA. Amblesnya Jembatan Comal di Pemalang, Jawa Tengah, membuat Organisasi Angkutan Darat (Organda) menaikkan tarif bus sebesar 15% selama jembatan tersebut belum bisa dilalui.

"Tarif angkutan bus akan disesuaikan dengan jarak, dengan adanya pengalihan rute akan menambah jarak tempuh. Kenaikannya itu mulai hari ini (Rabu, 23/7), kisarannya 10-15 persen dari tarif yang berlaku saat ini, yaitu menggunakan tarif batas atas. Adapun tarif dasar yang dikenakan ke penumpang itu Rp 161 per kilometer," ujar Sekretaris Jenderal DPP Organda, Andriansyah, saat dihubungi wartawan, Jakarta, Rabu (23/7).

Ardiansyah mengatakan, kenaikan tarif angkutan bus disebabkan adanya penambahan jarak tempuh bus akibat amblesnya jembatan Comal di Pemalang tersebut. Akibatnya, bus harus mengambil jalur selatan yang memiliki jarak tempuh yang lebih panjang.


Kenaikan tarif bus tersebut hanya berlaku pada bus-bus kelas ekonomi antarkota antarprovinsi (AKAP). Rata-rata jarak tempuh akibat pengalihan rute tersebut adalah 100 km sampai 130 km. Andriansyah juga menegaskan bahwa kenaikan tersebut hanya bersifat sementara hingga jembatan di Pemalang tersebut dapat dilintasi kembali.

"Ini sifatnya sementara. Kalau jembatan itu sudah bisa dilewati, ya tarifnya pun kembali turun," tegasnya. Saat ini Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mengucurkan anggaran darurat Rp 7 miliar untuk memperbaiki sementara amblesnya Jembatan Comal, yang berlokasi di Pemalang, Jawa Tengah.

Dirjen Bina Marga Kementerian PU Djoko Murjanto mengatakan, pekerjaan di Jembatan Comal saat ini dilakukan dengan memasang aramco seperti gorong-gorong.

"Akan ada penguatan pavement untuk backwall. Itu untuk satu jembatan saja (ke arah Semarang)," ujar Djoko seusai peresmian pelaksanaan proyek tol Pejagan-Pemalang di Brebes, kemarin.

Sementara untuk satu jembatan lagi belum akan diperbaiki dalam waktu dekat. "Tapi untuk mereka yang jalan kaki bisa lewat, kita buatkan (jalur). Jadi orang bisa jalan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie