KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) Ritel di akhir bulan September ini. Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI020 masa penawarannya dijadwalkan pada 27 September-20 Oktober 2021. Di penjualan ORI019 awal tahun lalu, jumlah volume pembelian ORI019 mencapai Rp 26 triliun. Angka tersebut naik dua kali lipat dari ORI018 yang hanya mencatatkan Rp 12,97 triliun. Senior Economist Samuel Sekuritas, Fikri C Permana, menilai penerbitan SBN ritel nanti akan menarik, karena saat ini kondisi likuiditas yang masih sangat baik, dan ORI020 dapat diperjualbelikan kembali di pasar sekunder.
Selain itu, dari segi yield ia melihat, dibandingkan dengan deposito, imbal hasilnya lebih menarik, karena deposito hanya sekitar 3,5%. Pajak yang dikenakan jauh dilihat Fikri jauh berbeda, dengan deposito sebesar 25% dan obligasi 10%. “Sehingga akan menarik sekali, ditambah juga suku bunga akan dipertahankan dengan tingkat suku bunga yang sama sampai akhir tahun 2022, saya pikir jangka panjang akan sangat bagus juga ya,” kata Fikri kepada Kontan, Minggu (19/9). Baca Juga: SBN ritel ORI020 yang akan memasuki masa penawaran, dinilai akan menarik Fikri menaksir, imbal hasil yang ditawarkan dari ORI020 tidak akan jauh berbeda dibandingkan dengan penjualan SR015 kemarin, di angka 5%. Hal ini menurutnya karena imbal hasil obligasi tenor 3 tahun yang sekitar 4,5%. “Saya pikir 5% juga akan menarik, apalagi dengan pajak yang sangat rendah, ditambah dengan risiko masa depannya jauh lebih rendah, karena ada kemungkinan naik, pada saat suku bunga juga naik, angka 5% juga akan menarik,” jelasnya. Di penawaran SBN ritel yang belum lama ini berakhir masa penawarannya, SR015, mencatatkan rekor penjualan SBN ritel sebanyak Rp 27 triliun, menggeser rekor ORI019. Dari hasil tersebut, Fikri melihat tren SBN ritel ke depannya masih akan sangat baik. Menurutnya, likuiditas domestik masih akan sangat baik, tidak hanya dari pembelian SBN, kita juga lihat dari dana perbankan yang berlimpah.