ORI026, Instrumen Investasi Menarik di Tengah Tren Penurunan Suku Bunga



KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Pemerintah meyakini Obligasi Negara Ritel (ORI) seri ORI026 masih akan menjadi pilihan menarik investor ritel, terutama di tengah tren penurunan suku bunga.

Direktur Surat Utang Negara DJPPR Kemenkeu Deni Ridwan mengatakan, pemerintah optimistis penawaran ORI026 dalam dua seri yaitu ORI026 tenor 3 tahun (ORI026T3) dan ORI026 tenor 6 tahun (ORI026T6) mampu menghimpun pemesanan yang tinggi dan juga menjangkau investor baru.

Optimisme itu karena ORI026 ditawarkan dengan tingkat kupon yang menarik yakni 6,30% dan 6,40% untuk masing-masing tenor, serta tarif pajak yang lebih rendah dibanding investasi yang sejenis seperti deposito.


Baca Juga: Keuntungan Investasi ORI026 di Bibit Bisa Dapat Cashback Hingga Rp45 Juta!

Selain aman dan menguntungkan, ORI026 juga menawarkan nilai tambah yakni berkontribusi dalam pembiayaan pembangunan negara.

Terkhusus ORI026T6 merupakan SBN Ritel pertama dengan label Sustainable Development Goals (SDGs) bond.  

Di mana, hasil penerbitannya akan digunakan untuk mendukung pencapaian SDGs atau Tujuan Pembangunan Berkelanjutan yang terdiri dari 17 tujuan global yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk mengatasi berbagai tantangan global seperti kemiskinan, ketidaksetaraan, perubahan iklim, dan lain-lain.

Deni melihat, kondisi pasar surat berharga negara (SBN) pun relatif membaik dalam dua bulan terakhir didukung melandainya inflasi, dan turunnya tingkat suku bunga di Amerika Serikat (AS) maupun di dalam negeri.

Baca Juga: Suku Bunga Mulai Dipangkas, Bagaimana Peluang Berinvestasi Obligasi?

Sehingga, investor asing mulai kembali masuk ke pasar SBN domestik yang diikuti penurunan yield SBN.

Oleh karena itu, saat ini dipandang merupakan peluang terbaik untuk berinvestasi pada SBN termasuk ORI026 yang berada di awal tren penurunan suku bunga. Sebab, kupon ORI026 bersifat tetap (fixed rate) dan SBN ritel selanjutnya mungkin tidak akan menawarkan kupon tinggi lagi seiring turunnya suku bunga.

"Investor berpeluang memperoleh capital gain pada saat tingkat suku bunga turun ke depannya karena ORI026 memiliki kupon tetap dan dapat diperdagangkan di pasar sekunder," ungkap Deni kepada Kontan.co.id, Sabtu (13/10).

Adapun, berdasarkan catatan DJPPR, realisasi penjualan ORI026 s.d. Jumat (11/10) sore, sebesar Rp 5,31 triliun, terdiri atas ORI026T3 sebesar Rp4,37 triliun dengan 16.136 investor dan ORI026T6 sebesar Rp0,94 triliun dengan 3.502 investor. Realisasi itu disebut masih sejalan (on the track) menuju target penghimpunan penjualan Rp 20 triliun.

Deni menuturkan, dalam pemasaran ORI026, Pemerintah dibantu 26 Mitra Distribusi (Midis) yang terus melaksanakan edukasi dan marketing SUN ritel secara lebih inovatif, antara lain menggelar acara literasi keuangan, kuliah umum, serta kampanye melalui digital ads dan memabuat lomba video terkait ORI026.

Baca Juga: Pasar Obligasi Masih Menarik Meskipun Suku Bunga Dipangkas

Fixed Income dan Macro Strategist Mega Capital Sekuritas Lionel Priyadi menilai, bagi investor ritel, SBN ritel seharusnya masih menjadi pilihan yang menarik.

Di samping itu, investor bisa mencermati seri FR yang umumnya ditawarkan kepada klien high net worth dengan pembelian minimal Rp 100 juta.

Menurut Lionel, obligasi tenor panjang mungkin menjadi pilihan bijak untuk saat ini. Hal tersebut karena melihat masih adanya ketidakpastian di pasar global.

Walaupun suku bunga mengarah turun, pasar masih diselimuti ketidakpastian mengenai kemampuan the fed untuk menurunkan inflasi Amerika secepat yang dijanjikan. Ada kemungkinan penurunan inflasi AS akan lebih lambat, sehingga pemangkasan suku bunga akan berjalan lebih lambat juga.

"Ketidakpastian ini memunculkan kesempatan beli di pasar obligasi dengan pilihan tenor panjang 10Y atau lebih panjang lagi seperti 15Y & 20Y," imbuh Lionel saat dihubungi Kontan.co.id, Jumat (11/10).

Selanjutnya: Kode Redeem Tree of Savior: Neverlend Oktober 2024 Terbaru, Begini Cara Klaimnya

Menarik Dibaca: Waspada Bencana Jawa Tengah Besok (14/10), Ini Peringatan Dini Cuaca Hujan Lebat

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto