JAKARTA. OSO Group memperkuat posisinya di bisnis properti. Sepanjang tahun 2014, konglomerasi besutan politikus dan pengusaha Oesman Sapta Odang itu akan menggeber ekspansi di Jakarta dan Bali melalui empat proyek baru.Di Bali, OSO Group akan membangun The Stones Hotel & Villa Ubud di atas lahan seluas 7 hektare (ha). Perusahaan telah menunjuk operator hotel asal Amerika Serikat (AS), Marriott International, Inc sebagai pengelola. "Kami kembali menggandeng Marriot bercermin dari kesuksesan proyek terdahulu, The Stones Hotel Legian," ujar Direktur OSO Group Raja Sapta Oktohari kepada KONTAN, Jumat (24/1).Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) tersebut melanjutkan, tiga proyek berikutnya berada di Jakarta, antara lain apartemen La Voret Fivante di Permata Hijau, perkantoran di Gatot Subroto, serta apartemen yang belum ada namanya di Senayan. Masing-masing apartemen berdiri di atas lahan seluas 6.000 m2 sedangkan perkantoran 5.000 m2.Seluruh proyek yang didirikan oleh OSO Group membidik kelas premium. Sayangnya Okto enggan membocorkan rentang harganya sebelum proyek diluncurkan secara resmi.Untuk menggarap keempat proyek tersebut, OSO Group mendirikan entitas baru, PT Mahkota Propertindo. The Stones Hotel & Villa Ubud sendiri bernaung di bawah anak usaha Mahkota Propertindo, PT Realindo Sapta Optima (RSO), di mana Okto menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO).Okto percaya diri keempat proyek bisa dimulai tahun ini dan selesai serempak pada tahun 2016. Namun proyek yang akan dibangun duluan semester I-2014 ini adalah The Stones Hotel & Villa Ubud. Kalau tidak ada aral melintang, sebagian kamar diharapkan bisa mulai menerima tamu akhir tahun ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
OSO Group tanam Rp 4 triliun di bisnis properti
JAKARTA. OSO Group memperkuat posisinya di bisnis properti. Sepanjang tahun 2014, konglomerasi besutan politikus dan pengusaha Oesman Sapta Odang itu akan menggeber ekspansi di Jakarta dan Bali melalui empat proyek baru.Di Bali, OSO Group akan membangun The Stones Hotel & Villa Ubud di atas lahan seluas 7 hektare (ha). Perusahaan telah menunjuk operator hotel asal Amerika Serikat (AS), Marriott International, Inc sebagai pengelola. "Kami kembali menggandeng Marriot bercermin dari kesuksesan proyek terdahulu, The Stones Hotel Legian," ujar Direktur OSO Group Raja Sapta Oktohari kepada KONTAN, Jumat (24/1).Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) tersebut melanjutkan, tiga proyek berikutnya berada di Jakarta, antara lain apartemen La Voret Fivante di Permata Hijau, perkantoran di Gatot Subroto, serta apartemen yang belum ada namanya di Senayan. Masing-masing apartemen berdiri di atas lahan seluas 6.000 m2 sedangkan perkantoran 5.000 m2.Seluruh proyek yang didirikan oleh OSO Group membidik kelas premium. Sayangnya Okto enggan membocorkan rentang harganya sebelum proyek diluncurkan secara resmi.Untuk menggarap keempat proyek tersebut, OSO Group mendirikan entitas baru, PT Mahkota Propertindo. The Stones Hotel & Villa Ubud sendiri bernaung di bawah anak usaha Mahkota Propertindo, PT Realindo Sapta Optima (RSO), di mana Okto menjabat sebagai Chief Executive Officer (CEO).Okto percaya diri keempat proyek bisa dimulai tahun ini dan selesai serempak pada tahun 2016. Namun proyek yang akan dibangun duluan semester I-2014 ini adalah The Stones Hotel & Villa Ubud. Kalau tidak ada aral melintang, sebagian kamar diharapkan bisa mulai menerima tamu akhir tahun ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News