JAKARTA. Performa platinum dan paladium mengkilap sepanjang pekan ini. Harga komoditas logam mulia ini melambung tinggi, disokong fundamental yang solid. Mengutip
Bloomberg, Jumat (6/1) pukul 16.20 WIB, harga platinum kontrak pengiriman April 2017 di New York Mercantile Exchange melesat 0,95% jadi US$ 967,68 per ons troi. Dalam sepekan, harganya sudah melambung 6,84%. Sementara harga paladium kontrak pengiriman Maret 2017 di New York Mercantile Exchange naik 1,13% menjadi US$ 743,23 per ons troi. Bila dihitung dalam sepekan, harga sudah terbang 8,77%. Research and Analyst Monex Investindo Futures Putu Agus Pransuamitra menjelaskan, salah satu sentimen pendorong harga platinum adalah pulihnya harga emas. Pekan ini, harga emas kembali menyentuh US$ 1.180 per ons troi, yang juga level terbaiknya dalam satu bulan terakhir.
"Wajar saja harga logam mulia lainnya ikut membaik," ujar Putu. Apalagi, di saat yang sama, dollar AS terkoreksi. The greenback antara lain merosot karena respons pelaku pasar atas rilis notulen rapat FOMC. Notulen tersebut menyebut The Fed sejatinya tidak berharap USD menguat terlalu signifikan. Selain itu, petinggi The Fed tidak sepakat mengenai jumlah kenaikan suku bunga tahun ini. Tambah lagi, muncul ketidakpastian dari kondisi ekonomi global, terutama di wilayah Eropa dan Britania Raya. Hal ini membuat pelaku pasar cenderung memindahkan portofolio investasinya ke aset
safe haven logam mulia. Selain itu, platinum dan paladium merupakan komoditas yang banyak digunakan oleh sektor industri, terutama otomotif. "Jika industri tersebut bergerak agresif, maka permintaan ikut terdongkrak," jelas Putu. Hal ini sejalan dengan laporan AutoData, bahwa penjualan kendaraan bermotor di Amerika Serikat (AS) Desember lalu naik 3,1% menjadi 1,69 juta unit dibanding periode yang sama tahun 2015. Asal tahu saja, sepanjang 2016 tercatat penjualan kendaraan bermotor di Negeri Paman Sam menyentuh 17,55 juta unit. Ini jadi kenaikan beruntun dalam tujuh tahun terakhir. Jelas catatan ini membuat fundamental platinum dan paladium semakin perkasa dan mampu bertahan dari gempuran dollar AS. Sentimen Eropa Bahkan Putu optimistis sepanjang pekan depan peluang harga platinum terus menguat masih terbuka. "Hanya saja rentang penguatan akan terbatas, karena kenaikan yang sudah signifikan sepanjang pekan lalu," analisa dia. Maklum, pergerakan platinum dan paladium ke depan bakal dipengaruhi data ketenagakerjaan AS yang dirilis kemarin. "Kalau data tenaga kerja AS memburuk seperti dugaan, bisa jadi kabar baik bagi paladium maupun platinum di pekan depan," tegas Ibrahim, Direktur PT Garuda Berjangka. Pasar berasumsi, jika data ketenagakerjaan AS negatif, maka peluang kenaikan suku bunga negara adikuasa itu tahun ini bisa tertunda. Tapi, harga paladium masih dibayangi data Eropa yang kurang oke. Angka pemesanan yang masuk di pabrikan Jerman turun 2,5% di Desember. Bulan sebelumnya, pemesanan ke pabrik masih naik 5%. Hal ini jadi gambaran bahwa ekonomi di Benua Biru itu belum membaik. "Padahal selain AS dan China, Eropa juga merupakan konsumen industri yang cukup menopang permintaan paladium dan platinum," tutur Ibrahim. Selain itu, masih ada sentimen negatif rencana pemilu di beberapa negara Eropa, seperti Italia, Jerman, Prancis dan Belanda. Alhasil, penurunan permintaan dari Eropa terhadap kedua komoditas tersebut bisa terjadi. Meski begitu, dalam jangka panjang permintaan masih bisa naik. Mengingat kebijakan pemangkasan pajak pembelian kendaraan bermotor di China masih berlaku. Hal ini akan menopang kenaikan permintaan otomotif di China. Tengok saja, General Motors Co mengklaim berhasil menjual 3,87 juta unit mobil di China sepanjang 2016, atau naik sekitar 7,1% dari periode sebelumnya. "Belum lagi jika pasca pelantikan Donald Trump nanti dia mempertahankan kebijakannya untuk menggenjot sektor manufaktur di AS, harga platinum dan paladium bisa terus menguat," imbuh Ibrahim.
Para analis sepakat dalam kurun waktu sepekan ke depan, peluang kenaikan harga paladium masih akan terjaga. "Manufaktur AS dan China bagus, logam mulia akan tetap jadi primadona, belum ada alasan harga paladium koreksi," tebak Ibrahim. Cuma memang rentang kenaikan harga akan terbatas. Maklum saja, pasca reli panjang, harga paladium dan platinum berpotensi tertekan aksi
profit taking. Oleh karena itu, sepanjang pekan depan Ibrahim memprediksi harga paladium akan bergerak di kisaran harga US$ 742,50–US$ 744,30 per ons troi. Sementara Putu memperkirakan harga akan bergerak di kisaran US$ 920,80–US$ 986,90 per ons troi. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie