JAKARTA. Penyaluran pembiayaan PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) selama empat bulan pertama tahun 2016 masih lesu. Adira Finance berharap, laju pembiayaan akan menanjak memasuki bulan puasa mendatang. Selain itu, Adira Finance juga akan melakukan pengembangan termasuk diversifikasi bisnis. Hingga April 2016, pembiayaan yang disalurkan Adira Finance telah mencapai Rp 9,3 triliun. Namun jika dibandingkan dengan posisi setahun sebelumnya, maka pembiayaan Adira Finance periode Januari–April tahun ini turun 2%. Selama empat bulan pertama 2016, Adira Finance baru memenuhi 26,5% dari target tahunan yang sebanyak Rp 35 triliun. Jumlah tersebut meningkat 15% dari pencapaian tahun 2015. Meski lesu, anak usaha PT Bank Danamon Indonesia Tbk ini belum mau merevisi target bisnis. Sebab, biasanya pembiayaan bakal menanjak pada bulan puasa.
"Masih ada waktu sekitar dua bulan bagi kami. Biasanya akan pulih di pertengahan tahun," kata Willy S. Dharma, Direktur Utama Adira Finance, Jumat (20/5). Pasar otomotif yang kurang bergairah tidak lantas menyebabkan Adira Finance kehilangan semangat. Perusahaan pembiayaan ini berencana mendongkrak pembiayaan dari bisnis lain. Salah satunya melalui pembiayaan ke sektor usaha menengah kecil mikro dengan menyalurkan kredit usaha rakyat (KUR). Namun memang, rencana tersebut belum terealisasi hingga saat ini. Penyebabnya, Adira Finance sedang mematangkan keikutsertaan dalam program kredit dari pemerintah tersebut, termasuk di dalamnya mengikat kerjasama dengan industri penjaminan agar dapat menemukan formula bisnis yang tepat.