Jakarta. Penjualan otomotif yang lesu ikut menyeret perlambatan penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) di tahun 2016. Buktinya, kredit perbankan untuk pemilikan kendaraan bermotor turun 3,18% menjadi Rp 119,45 triliun per Maret 2016 dibandingkan posisi Rp 123,38 triliun per Maret 2015. Direktur Konsumer PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Henry Koenaifi mengatakan, telah memprediksi akan terjadi perlambatan pada segmen otomotif sehingga BCA tak mematok pertumbuhan KKB yang tinggi. “Tahun 2016, BCA menargetkan pertumbuhan KKB 7%-10%,” kata Henry, kepada KONTAN, Jumat (20/5). Segmen kredit tersebut sebesar 80% akan mengalir untuk kendaraan baru, sisanya untuk kendaraan bekas. Cara BCA menjaga pertumbuhan KKB melalui penawaran bunga kredit satu digit denga tenor jangka panjang.
Otomotif lesu, KKB tumbuh lambat
Jakarta. Penjualan otomotif yang lesu ikut menyeret perlambatan penyaluran kredit kendaraan bermotor (KKB) di tahun 2016. Buktinya, kredit perbankan untuk pemilikan kendaraan bermotor turun 3,18% menjadi Rp 119,45 triliun per Maret 2016 dibandingkan posisi Rp 123,38 triliun per Maret 2015. Direktur Konsumer PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Henry Koenaifi mengatakan, telah memprediksi akan terjadi perlambatan pada segmen otomotif sehingga BCA tak mematok pertumbuhan KKB yang tinggi. “Tahun 2016, BCA menargetkan pertumbuhan KKB 7%-10%,” kata Henry, kepada KONTAN, Jumat (20/5). Segmen kredit tersebut sebesar 80% akan mengalir untuk kendaraan baru, sisanya untuk kendaraan bekas. Cara BCA menjaga pertumbuhan KKB melalui penawaran bunga kredit satu digit denga tenor jangka panjang.