KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bina Karya selaku Badan Usaha Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) menggandeng PT Pos Indonesia (Persero) untuk mendukung layanan logistik di Nusantara. PT Pos Indonesia menyampaikan bahwa kerja sama logistik yang terjalin dengan PT Bina Karya selaku Badan Usaha Otorita IKN merupakan sinergi yang baik untuk mencapai tujuan logistik terintegrasi menuju Indonesia maju.
Baca Juga: Waskita Kebut Konstruksi Tol IKN Segmen 5A, Progres Capai 83,57% Direktur Utama PT Pos Indonesia Faizal Rochmad Djoemadi menyampaikan, harapan untuk kesuksesan pembangunan IKN dalam menginspirasi berbagai pihak di masa depan. Menurutnya, membangun IKN, sama saja dengan membangun
new culture, dimana tidak hanya membangun infrastruktur secara fisik. Namun juga membangun pola hidup yang serasi dengan alam sekaligus mengimplementasikan seluruh teknologi terkini. "Maka dari itu, pembangunan IKN ini akan menginspirasi masyarakat serta perusahaan swasta maupun pemerintah dalam mengembangkan infrastruktur di masa depan,” ujar Faizal dalam keterangan pers, Minggu (2/6).
Baca Juga: Semen Indonesia dan Bina Karya Kerja Sama Sediakan Green Cement untuk Proyek IKN Faizal menambahkan, mereka akan memberikan dukungan penuh atas gerakan-gerakan yang dilakukan. "PT Pos Indonesia akan mendukung policy yang ada dengan konsep green logistic," ucapnya. Sekretaris Otorita Ibu Kota Nusantara Achmad Jaka Santos Adiwijaya memaparkan, tentang tantangan yang dihadapi saat ini berkaitan erat dengan layanan logistik. Ia bilang, peran Otorita IKN yang sangat besar. Pelaksanaan 4P yang termuat dalam Undang-Undang tentang IKN yakni Perencanaan, Pembangunan, dan Pemindahan. Serta Pelaksanaan Pemerintahan Daerah Khusus Ibu Kota Negara yang mengharuskan kolaborasi dari seluruh pihak baik Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, Badan Usaha, dan Masyarakat.
Baca Juga: Tingkatkan Layanan, Pos Indonesia Antarkan Langsung Dana Pensiun ke Rumah Otorita IKN selalu menerapkan prinsip Environmental, Social, and Governance (ESG) atau tata kelola lingkungan dan sosial. "Dengan demikian segala program yang kami lakukan harus dapat diperhitungkan produksi karbon dan bagaimana menyeimbangkannya," ucap Jaka. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto