Otoritas AS melelang 50.000 bitcoin



PORTLAND. Pemerintah Amerika Serikat (AS) menggelar lelang mata uang virtual bitcoin. Kamis (4/12), AS bakal melelang 50.000 bitcoin hasil sitaan penutupan pasar perdagangan bitcoins, Silk Road pada Oktober 2013. Lelang ini merupakan yang kedua kalinya. Lelang sebelumnya terjadi pada Juni 2014 sebanyak 30.000 bitcoin. Pasca lelang, U.S. Marshals Service masih memiliki lebih dari 94.000 bitcoin senilai US$ 35 juta.

Harga jual bitcoin diprediksi bakal anjlok pasca lelang. Mengutip data CoinDesk’s Bitcoin Price Index, sejak lelang perdana, harga bitcoin telah susut 38%. Kendati dalam tren turun, lelang bitcoin diprediksi masih menarik perhatian investor. Gil Luria, analis Wedbush Securities Inc menilai, sebagian kalangan investor masih meyakini harga bitcoin bakal bangkit dalam jangka panjang.

“Harga turun tidak akan memengaruhi calon pembeli. Membeli bitcoin dalam jumlah besar lewat lelang tetap menarik investor besar," ujar Luria seperti dilansir Bloomberg, Kamis (4/12). Sejumlah investor menyatakan minat terhadap lelang kedua bitcoin. Misal, sindikasi Pantera Capital dan SecondMarket Inc yang menyatakan bakal berpartisipasi dalam lelang.  “Lelang kali ini akan menarik lebih sedikit calon pembeli karena mereka tahu tidak akan mendapatkan diskon besar," ujar Michael Moro, Direktur Divisi Trading SecondMarket.


Draper juga bakal turut serta. Dia getol mengoleksi bitcoin sebagai bagian dari pengembangan bisnis startup bitcoin yang dia sokong, yakni Mirror. Juni lalu, Draper membeli 30.000 bitcoin dengan merogoh kocek US$ 19 juta. Asal tahu saja, Otoritas AS menutup Silk Road pada 2 Oktober 2013 dengan tuduhan menjual obat-obat terlarang. Sejak saat itu, bank sentral sejumlah negara, melarang transaksi bitcoin.  

Pamor bitcoin sedikit terangkat dalam beberapa bulan terakhir pasca PayPal, perusahaan sistem pembayaran milik EBay Inc, menerima bitcoin sebagai salah satu alat pembayaran pada September 2014.  

Editor: Dessy Rosalina