KONTAN.CO.ID -HONG KONG. Kabar mengejutkan datang dari Bursa Saham Shanghai. Otoritas pasar modal Shanghai memutuskan menunda pencatatan saham dari penawaran umum perdana (IPO) Ant Group, anak usah Alibaba di Star Market alias papan khusus perusahaan teknologi di Bursa Shanghai. Ini jelas menganggetkan karena keputusan ini dilakukan dua hari jelang Ant Group melantai di bursa Shanghai pada Kamis, 5 November 2020. Dari aksi korporasi ini, Ant Group akan meraup dana sebesar US$ 34,4 miliar atau setara Rp 506 triliun. Adapun kapitalisasi perusahaan ini akan menjadi lebih dari US$ 310 miliar. Dalam peryataan resminya, otoritas bursa Shanghai menyebut kalau Ant Group baru-baru ini melaporkan ke regulator bursa saham China atas efek perubahan signifikan dalam regulasi.
Baca Juga: Kalahkan Saudi Aramco, Ant Financial Group pecahkan rekor IPO terbesar di dunia “Perkembangan besar ini mungkin membuat Ant Group gagal memenuhi persyaratan pencatatan pada pengungkapan informasi," ujar pengumuman bursa Shanghai dalam pernyataannya seperti dikutip dari
Reuters, Selasa (2/11). Jika merujuk rencana, Ant Group akan masuk bursa alias
go public secara dual listing di Hong Kong dan Shanghai pada Kamis mendatang, setelah mengumpulkan sekitar US$ 37 miliar, termasuk opsi greenshoe dari investpr domestik. Ini adalah rekor atas dana yang diraih lewat IPO selama ini. Sayang, Bursa saham Hong Kong menolak untuk mengomentari pengumuman penangguhan bursa Shanghai atas IPO Ant. Pun dengan Ant Group yang juga masih melakukan gerakan tutup mulut atas suspensi ini. Bisa jadi ini adalah buntut pertemuan regulator keuangan China yang terjadi pasa Senin lalu (1/11). Saat itu, otoritas memanggil pendiri Ant Group Co Ltd Jack Ma serta dua eksekutif tertinggi.
Baca Juga: Lucy Peng, calon wanita terkaya di dunia yang sukses berkat IPO Alibaba Sumber
Reuters menyebut, regulator keuangan China mengatakan bahwa bisnis pinjaman online perusahaan menghadapi pengawasan ketat pemerintah saat ini, menyusul kehadiran bisnis pinjaman online bisa menjadi
shadow banking serta bisa menjadi ledakan kredit bermasalah industri keuangan. Ant Group adalah
startup jasa keuangan terbesar di China. Salah satu layanan andalannya adalah Alipay, dompet digital yang menciptakan duopoli dalam sistem pembayaran online di China bersama dompet digital Tencent, WeChat Pay. Dus, kegagalan Ant bisa jadi akan mengubah valuasi kekayaan pendiri Alibaba Group Jack Ma. Sebelumnya, dengan IPO Ant, kekayaan Jack Ma akan bertambah US$27 miliar atau setara Rp 403 triliun dengan asumsi Rp 14.700 per US$. Jack Ma tercatat memiliki 8,8% saham Ant Group, jika dikalikan dengan harga saham Ant ketika pertama kali dicatatkan di bursa atau IPO, kekayaannya setara US$ 27 miliar.
Baca Juga: Pecahkan rekor IPO, Jack Ma bersiap menjadi orang terkaya ke-11 dunia Harga perdana Ant di Hong Kong yakni 80 dolar Hong Kong atau US$ 10,32/saham, sementara di Shanghai yakni 68,8 yuan atau US$ 10,26 per saham.
Saat Ant Group melantai di bursa atau IPO, total harta kekayaan Jack Ma akan meningkat menjadi US$68 miliar, ia pun kembali menjadi orang terkaya di China dan orang terkaya di dunia urutan ke-12 setelah pendiri Google Sergey Brin, seperti dikutip dari
Forbes, Selasa (27/10). IPO ini juga akan menciptakan melahirkan miliuner baru. Salah satunya CEO Alibaba Group Daniel Zhang yang memiliki saham Ant Group senilai US$ 1,5 miliar. Lalu Lucy Peng, direktur Ant Grup yang memiliki saham perusahaan senilai US$5,2 miliar dan Pimpinan Ant Group, Eric Jing bernilai US$ 3,1 miliar.
Baca Juga: Penawaran Saham Perdana Ant Group Bakal Memperbarui Berbagai Rekor Ini Efek ditangguhkanya IPO Ant Group di Shanghai dan Hong Kong, saham Alibaba (BABA) Group Holding Ltd. yang diperdagangkan di bursa Amerika Serikat hargabta anjlok 9,5%.
Editor: Titis Nurdiana