ALOR GAJAH. Otoritas karet Malaysia, Rubber Industry Smallholders Development Authority (RISDA) berencana untuk mengembangkan bisnis ke luar negeeri. Mereka akan berinvestasi pembangunan kebun karet di Myanmar dan Laos. Pimpinan RISDA Tan Sri Rahim Tamby Chik mengatakan pemilihan kedua negara ini lantaran ketersediaan cadangan tanah yang mencukupi. Di sana, selain membuat perkebunan karet baru, Rahim menyebut RISDA bisa mengambil alih program penanaman kembali karet yang sudah ada. Investasi di kedua negara tersebut mencakup pasokan teknologi dan berbagi pengalaman. "Industri perkebunan karet yang dijalani RISDA sudah berlangsung 40 tahun di Malaysia," kata Rahim, seperti dikutip dari BERNAMA, Senin (24/9).
Otoritas Karet Malaysia kembangkan investasi ke My
ALOR GAJAH. Otoritas karet Malaysia, Rubber Industry Smallholders Development Authority (RISDA) berencana untuk mengembangkan bisnis ke luar negeeri. Mereka akan berinvestasi pembangunan kebun karet di Myanmar dan Laos. Pimpinan RISDA Tan Sri Rahim Tamby Chik mengatakan pemilihan kedua negara ini lantaran ketersediaan cadangan tanah yang mencukupi. Di sana, selain membuat perkebunan karet baru, Rahim menyebut RISDA bisa mengambil alih program penanaman kembali karet yang sudah ada. Investasi di kedua negara tersebut mencakup pasokan teknologi dan berbagi pengalaman. "Industri perkebunan karet yang dijalani RISDA sudah berlangsung 40 tahun di Malaysia," kata Rahim, seperti dikutip dari BERNAMA, Senin (24/9).