Otot Euro masih loyo



JAKARTA. Bagusnya indikator ekonomi Eropa tak mampu menopang euro. Mata uang Benua Biru ini loyo di hadapan sejumlah mata uang utama dunia lain.

Mengutip Bloomberg, Rabu (4/2) pukul 17.50 WIB, EUR tertekan 0,22% versus dollar Amerika Serikat (USD) menjadi 1,1456. Lalu, EUR turun 0,67% terhadap aussie (AUD) ke 1,4634.

Pasangan EUR/JPY turun 0,32% menjadi 134,53. Research and Analyst Fortis Asia Futures Deddy Yusuf Siregar menyebutkan, penurunan pasangan EUR/AUD bersifat teknikal.


Secara fundamental, tak ada faktor yang menekan euro. Data ekonomi Eropa cukup baik. Services purchasing managers' index (PMI) Januari yang menunjukkan pertumbuhan industri jasa di Spanyol mencapai 56,7. Angka ini melebihi prediksi 54,5. Lalu, data final services PMI Eropa mencapai 52,7, di atas estimasi 52,3.

Namun, pasar cuek bebek dengan angka-angka tersebut. Pasalnya, pasar fokus menanti angka tenaga kerja AS pada Rabu (4/2) malam. Di sisi lain, AUD sedikit diuntungkan dengan kenaikan harga minyak. "Meski demikian, efek harga minyak tidak akan bertahan lama. Kebijakan Bank Sentral Australia (RBA) menurunkan suku bunga 25 basis poin akan menggerogoti aussie," papar Deddy.

Analis SoeGee Futures Alwy Assegaf menjelaskan, meski awalnya USD tertekan efek data pesanan pabrik (factory orders) yang minus, dollar AS tetap lebih unggul ketimbang euro. Menurutnya, USD tetap dilirik sebagai antisipasi angka tenaga kerja AS.

Pertambahan tenaga kerja di luar sektor pertanian bulan Januari diprediksi 224.000 orang. Angka di atas 200.000 dianggap masih mencerminkan solidnya tenaga kerja AS. "Jika sesuai dengan ekspektasi, pasangan EUR/USD akan lanjut tertekan," prediksi Alwy.

Head of Research and Analyst Monex Investindo Futures Ariston Tjendra menilai, pasangan EUR/JPY turun, lantaran yen menguat terhadap semua mata uang utama. Yen kokoh sebab terjadi peralihan aset investor dari saham ke yen. "Investor ambil untung di tengah pasar saham bullish," paparnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa