Otot rupiah disokong laju harga minyak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penguatan harga minyak dunia juga mendukung penguatan nilai tukar rupiah pada Selasa (23/1). Sebab, rupiah terhitung sebagai mata uang komoditas.

Sebagai gambaran, Bloomberg mencatat, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) di Nymex naik 0,49% menjadi US$ 63,90 per barel pukul 17.46 WIB.

Deddy Yusuf Siregar Analis PT Asia Tradepoint Futures menjelaskan, saat harga minyak mendaki, maka otomatis Indonesia yang jadi negara komoditas bakal terimbas positif. "Apalagi IMF memperkirakan pertumbuhan ekonomi global pada tahun 2018 akan naik menjadi 3,9%, yang berarti kegiatan industri dan kebutuhan minyak akan terus besar," katanya, Senin (23/1).

Kenaikan harga minyak otomatis mengerek valuasi harga komoditas lainnya. Indonesia memang bukan negara pengekspor minyak, namun melakukan pengiriman global untuk batubara, nikel, emas dan sejumlah logam industri lainnya ke berbagai negara. Dengan demikian, saat harga minyak mendaki, mata uang negara yang ekspor komoditasnya besar bakal ikut menguat.

Tak heran, kurs rupiah di pasar spot ditutup menguat 0,14% ke level Rp 13.331 per dollar AS. Kurs tengah Bank Indonesia juga mencatat, rupiah menguat 0,12% ke Rp 13.318 per dollar AS.

Atas sentimen tersebut, Deddy memperkirakan Rabu (24/1), rupiah masih bisa menguat ke rentang Rp 13.300-Rp 13.370 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini