Otot rupiah kembali loyo



JAKARTA. Nilai tukar rupiah terhadap dollar Amerika Serikat (AS) kembali loyo. Merujuk data Bloomberg, Kamis (5/2), di pasar spot rupiah diperdagangkan melemah 12.635 per dollar AS atau 0,04% setelah bergerak di kisaran 12.625-12.661 per dollar AS.

Sementara, Kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Kamis (5/2) berada pada level Rp 12.653 per dollar AS. Dibandingkan dengan Rabu (4/2) yang dikisaran Rp 12.609 per dollar AS, nilai tukar rupiah turun 0,35%.

Asal tahu saja, rilis Badan Pusat Statistik (BPS) menyebutkan data pertumbuhan ekonomi sepanjang 2014 sebesar 5,02% atau yang terendah dalam lima tahun terakhir.


Analis Pasar Uang PT Bank Mandiri Tbk Reny Eka Putri menyebut, sentimen positif sebenarnya masih menaungi rupiah. Setelah data inflasi dan neraca dagang yang membaik, pasar mengantisipasi data pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2014. "Pasar akan merespons positif asalkan sesuai perkiraan," jelas Reny.

Sementara itu dari eksternal, sejumlah kebijakan moneter dari Eropa dan China juga mempengaruhi. Yang diharapkan memberikan sentimen positif adalah pemangkasan Giro Wajib Minimum (GWM) oleh bank sentral Tiongkok (PBOC) yang berlaku hari ini. Sebab biasanya pelonggaran kebijakan moneter China menopang performa mata uang di kawasan Asia, salah satunya rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto