JAKARTA. Harga aluminium terancam oleh kenaikan produksi pada paruh kedua tahun ini. Tekanan harga akan semakin kuat apabila The Fed menaikkan tingkat suku bunga. Mengutip Bloomberg, Kamis (25/8) harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange melemah tipis 0,09% ke level US$ 1.644,5 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, aluminium tergerus 2,3%. Ibrahim, Direktur Utama PT Garuda Berjangka menuturkan, China sebagai produsen aluminium terbesar melakukan reformasi komoditas, termasuk mengurangi angka produksi aluminium dalam negeri. Hal tersebut telah menunjukkan hasil.
Outlook aluminium terancam produksi China
JAKARTA. Harga aluminium terancam oleh kenaikan produksi pada paruh kedua tahun ini. Tekanan harga akan semakin kuat apabila The Fed menaikkan tingkat suku bunga. Mengutip Bloomberg, Kamis (25/8) harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange melemah tipis 0,09% ke level US$ 1.644,5 per metrik ton dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, aluminium tergerus 2,3%. Ibrahim, Direktur Utama PT Garuda Berjangka menuturkan, China sebagai produsen aluminium terbesar melakukan reformasi komoditas, termasuk mengurangi angka produksi aluminium dalam negeri. Hal tersebut telah menunjukkan hasil.