Outlook bearish, Goldman kerek prediksi harga emas



SINGAPURA. Goldman Sachs Group Inc mengerek prediksi harga emas mereka. Bank investasi tersebut menaikkan prediksi harga emas tiga bulan, enam bulan, dan satu tahun masing-masing sebesar US$ 1.200, US$ 1.180, dan US$ 1.159 per troy ounce.

Sebelumnya, tim analis Goldman termasuk Jeffrey Currie dan Max Layton meramal harga emas akan berada di US$ 1.100, US$ 1.050, dan US$ 1.000.

Saat ini, harga emas diperdagangkan di kisaran US$ 1.270. Revisi tersebut dilakukan setelah ekonom Goldman memangkas prediksi kenaikan suku bunga acuan dalam 12 bulan ke depan menjadi 50 basis poin dari sebelumnya 100 basis poin.


"Meski risiko bagi emas terbilang terbatas saat ini, kami melihat sejumlah katalis bagi emas untuk bergerak moderat. Misalnya saja sentimen suku bunga the Fed yang hawkish berkolaborasi dengan penguatan dollar secara bertahap dalam 3-12 bulan ke depan," jelasnya.

Goldman memprediksi, kenaikan suku bunga AS selanjutnya akan terjadi pada September atau paling cepat Juli.

Catatan saja, harga emas sudah melompat 20% di sepanjang tahun ini. Bahkan harga emas sempat bertengger di kisaran US$ 1.300 pada pekan lalu akibat kecemasan mengenai perekonomian global.

Reli harga emas mendorong sejumlah analis merevisi outlook harga emas mereka, termasuk Georgette Boele dari ABN Amro Group. Sementara, BNP Paribas SA pada bulan lalu bilang, harga emas bisa melonjak ke posisi US$ 1.400 pada tahun depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie