Outlook belum membaik, Panin Sekuritas rekomendasikan hold saham HM Sampoerna (HMSP)



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) diproyeksikan masih akan menjalani periode yang sulit pada kuartal III-2021.Analis Panin Sekuritas Rendy Wijaya mengatakan, pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat dan PPKM level 4 akan menjadi pemberat kinerja HMSP. 

Rendy bilang, berdasarkan google mobility index rata-rata tingkat mobilitas masyarakat di Indonesia selama periode PPKM darurat tercatat menurun signifikan dibanding bulan sebelumnya. Pada bulan Juli 2021 tercatat rata-rata tingkat mobilitas berada di level -14,9%, jauh lebih rendah dibanding bulan sebelumnya yang -3,5%.

“Sejalan dengan hal ini, kami memperkirakan permintaan terhadap produk rokok secara umum berpotensi mengalami penurunan di kuartal III-2021. Hal ini seiring dengan aktivitas konsumsi masyarakat cenderung melemah seiring dengan pelemahan mobilitas,” kata Rendy kepada Kontan.co.id, Senin (13/9).


Adapun, kinerja HMSP pada kuartal II-2021 sebenarnya cukup baik karena bisa mencatatkan pendapatan sebesar Rp 24,1 triliun atau tumbuh 2,2% secara kuartalan. Perolehan tersebut membawa pendapatan di semester I-2021 sebesar Rp 47,6 triliun atau naik 6,5% yoy. Rendy menyatakan perolehan tersebut inline dengan estimasinya maupun pasar. 

Baca Juga: Survei: Kenaikan cukai rokok yang eksesif, tingkatkan peredaran rokok ilegal

Tercatat, HMSP berhasil membukukan volume penjualan sebesar 20,1 miliar batang di kuartal II-2021. Dus, sepanjang semester I-2021, volume penjualannya mencapai 40 miliar batang atau naik 4,2% yoy.

Dari sisi segmen, SKT bertumbuh lebih baik karena mencapai Rp 10,6 triliun atau naik 11,1% yoy. Sementara segmen SKM hanya sebesar Rp 31,9 triliun atau hanya naik 4,4% yoy. Menurut Rendy, hal ini sejalan dengan kenaikan cukai yang diterapkan oleh pemerintah sekaligus menandakan lemahnya daya beli masyarakat akibat pandemi Covid-19 yang memicu down trading ke produk-produk dengan harga yang lebih murah. 

“Oleh karena itu, sejalan dengan pemberlakuan PPKM Darurat dan juga kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, kami memperkirakan kinerja masih akan cenderung melemah hingga akhir 2021 mendatang,” kata Rendy.

Dengan outlook HMSP yang belum membaik, Rendy pun menurunkan target harga untuk HMSP menjadi Rp 1.100 per saham (sebelumnya Rp 1.250) dan mempertahankan rekomendasi hold saham HMSP.

Apalagi, ia meyakini trading down oleh konsumen ke produk-produk yang lebih murah masih akan berlanjut.

 
HMSP Chart by TradingView

Selanjutnya: Strategi HM Sampoerna (HMSP) tingkatkan kinerja di tengah tekanan cukai rokok

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat