Outlook China tenggelamkan laju Wall Street



NEW YORK. Selasa (20/3) menjadi transaksi penuh kelabu di bursa Amerika Serikat (AS). Seluruh personel Wall Street tak bertenaga di sepanjang transaksi.

Dow Jones Industrial Average (DJIA) tenggelam 68,94 poin atau 0,52% ke 13.170,19. Bursa teknologi AS, Nasdaq mundur 4,17 poin atau 0,14% ke 3.074,15 kemudian index S&P terbenam 4,23 poin atau 0,03% ke 1.405,52.

Wall Street langsung terbakar merespon outlook ekonomi terbesar kedua di dunia yaitu China. Tentu saja, jika Beijing melemah, hal itu menjadi indikasi bahwa permintaan komoditas akan berkurang.


Dugaan ini diperkuat pendapat CEO BHP Billiton. Perusahaan tambang terbesar di dunia tersebut sudah melihat potensi pengurangan permintaan bijih besi dari Negeri Tirai bambu itu.

Katalis lain yang menyebabkan Wall Street demam adalah kebijakan pemerintah setempat yang menaikkan harga bensin dan solar masing-masing 6% dan 7%. Pasalnya, kondisi ini akan mengurangi daya beli masyarakat dan semakin memperlambat laju ekonomi China.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: