KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Outlook defisit APBN 2018, diperkirakan Menteri Keuangan Sri Mulyani mencapai 2,14% dari Produk Domestik Bruto (PDB), lebih rendah dari target sebesar 2,19% dari PDB. Meski demikian, rencana penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) hingga akhir tahun masih sama. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Luky Alfirman mengatakan, pihaknya belum melakukan penyesuaian target penerbitan SBN sepanjang tahun ini. Artinya, hingga akhir tahun pemerintah menargetkan penerbitan SBN bruto sebesar Rp 856,48 triliun, sesuai defisit anggaran 2,19% dari PDB. Meski demikian, pihaknya tetap akan memperhatikan kondisi pasar ke depan. "Ini masih bulan April dan ini masih bergerak terus. Nanti long the way dilihat, marketnya kan masih volatile," kata Luky usai acara peluncuran SBR003 di Jakarta, Senin (14/5).
Outlook defisit 2,14%, target penerbitan SBN tetap
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Outlook defisit APBN 2018, diperkirakan Menteri Keuangan Sri Mulyani mencapai 2,14% dari Produk Domestik Bruto (PDB), lebih rendah dari target sebesar 2,19% dari PDB. Meski demikian, rencana penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) hingga akhir tahun masih sama. Direktur Jenderal (Dirjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (Kemkeu) Luky Alfirman mengatakan, pihaknya belum melakukan penyesuaian target penerbitan SBN sepanjang tahun ini. Artinya, hingga akhir tahun pemerintah menargetkan penerbitan SBN bruto sebesar Rp 856,48 triliun, sesuai defisit anggaran 2,19% dari PDB. Meski demikian, pihaknya tetap akan memperhatikan kondisi pasar ke depan. "Ini masih bulan April dan ini masih bergerak terus. Nanti long the way dilihat, marketnya kan masih volatile," kata Luky usai acara peluncuran SBR003 di Jakarta, Senin (14/5).