Outlook IMF mengkilaukan harga nikel



TOKYO. Harga nikel kembali naik dan berada di posisi tertinggi tiga bulan. Kenaikan harga terjadi setelah Dana Moneter Internasional (IMF) menaikkan outlook pertumbuhan ekonomi global.

Selain itu, kenaikan harga nikel terjadi setelah Indonesia memberlakukan larangan ekspor bijih nikel yang memangkas pasokan global.

Kontrak berjangka tiga bulan ke depan di London Metal Exchange (LME) naik 0,4% menjadi US$ 14.790 per metrik ton, harga tertinggi sejak 23 Oktober. Di Tokyo, nikel diperdagangkan di harga US$ 14.760 pada pukul 11:39 waktu Tokyo.


Bulan ini, harga nikel sudah melonjak 6,2%, dan menjadi logam dengan kenaikan cemerlang dalam daftar logam yang diperdagangkan di LME. Sementara itu, IMF memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global akan naik sebesar 3,7% tahun ini , lebih tinggi dari proyeksi sebelumnya di angka 3,6%.

Sementara itu, Goldman Sachs Group Inc telah memperkirakan adanya kenaikan harga nikel sebesar 6,7% menjadi US$ 16.000 per ton. Kenaikan proyeksi itu terjadi karena adanya larangan ekspor bijih besi dari Indonesia, produsen nikel terbesar dunia.

"Membaiknya perekonomian global terjadi karena adanya pembatasan pengiriman bijih di Indonesia, " kata Hwang Il Doo, pedagang senior dari Korea Exchange Bank Futures Co di Seoul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri