Outlook logam mulia diproyeksikan jauh lebih baik pada tahun depan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komoditas logam mulia harus menjalani periode yang sulit pada tahun ini. Sepanjang sepuluh bulan pertama pada tahun ini, komoditas yang satu ini mencatatkan kinerja negatif.

Pada periode tersebut, logam mulia yang kinerjanya tidak terlalu parah adalah platinum yang catatkan koreksi 5,65%. Sementara emas spot dan perak spot turun masing-masing 6,06% dan 9,47%. Sedangkan paladium jadi komoditas logam mulia dengan kinerja terburuk setelah melemah 18,16%.

Analis Komoditas dan Founder Traderindo.com Wahyu Laksono mengungkapkan, logam mulia secara tren memang negatif pada tahun ini. Secara pergerakan, dia menyebut emas paling baik karena cenderung konsolidasi dan perak cenderung mengalami rebound. Paladium merupakan yang paling buruk karena belum kunjung rebound ketika harga emas dan perak membaik.


Baca Juga: Komoditas logam mulia kompak melemah, platinum paling anjlok

Menurut Wahyu, paladium yang merupakan bahan baku untuk industri otomotif masih menghadapi tantangan seiring terbatasnya ketersediaan microchip. Sebagai informasi, paladium digunakan dalam sistem gas buang untuk mengurangi emisi gas beracun dari ruang bakar mesin.

“Kelangkaan semikonduktor secara global telah membuat produksi otomotif terhambat, yang pada akhirnya turut memengaruhi permintaan terhadap paladium. Wajar akhirnya harga paladium masih tertekan sepanjang kuartal ketiga 2021,” kata Wahyu kepada Kontan.co.id, Jumat (5/11).

Sementara untuk tahun depan, Wahyu meyakini logam mulia, khususnya emas dan perak akan punya outlook yang jauh lebih baik dibanding tahun ini. Menurutnya, walau masih ada tekanan dari pemulihan ekonomi dan kenaikan suku bunga, inflasi yang mengancam nilai fiat money akan jadi katalis positif. Emas dan perak masih akan digunakan untuk hedging atas inflasi. 

Baca Juga: Harga emas Antam berada di Rp 946.000 per gram pada hari ini (7/11)

Lalu untuk paladium dan platinum, menurutnya nasib harganya akan tergantung kepada pasokan microchip pada tahun depan. Namun, secara jangka panjang masih akan menarik didukung oleh target negara-negara yang menginginkan emisi nol. Pasalnya, hidrogen akan jadi alternatif pengganti bahan bakar fosil di mana platinum punya peran penting sebagai katalis dalam pembuatan hidrogen

“Jadi platinum tidak hanya mendapatkan permintaan dari pembuatan mobil listrik, namun juga pengembangan hidrogen sebagai bahan bakar ke depannya. Oleh karena itu, secara jangka panjang outlooknya masih menarik,” imbuh Wahyu.

Pada tahun depan, Wahyu memperkirakan harga emas akan bergerak pada rentang US$ 1.600 per ons troi-US$ 1.900 per ons troi. Sementara untuk harga perak akan berada pada kisaran US$ 19 per ons troi-US$ 25 per ons troi. Berikutnya untuk harga paladium dan platinum masing-masing akan berada pada area US% 1.600 per ons troi-US$ 2.300 per ons troi dan US$ 800 per ons troi-US$ 1.150 per ons troi.

Baca Juga: Sepekan naik 2%, harga emas cetak penguatan tertinggi mingguan sejak Agustus

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati