KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan September lalu, PT Aneka Tambang Tbk (
ANTM) mendapat kenaikan peringkat outlook dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dari “negatif” menjadi “stabil”. Hasil ini tak lepas dari ekspektasi kinerja keuangan
ANTM yang lebih stabil ditambah tren kenaikan harga emas atau logam mulia. Sekadar catatan, per kuartal III-2020, harga emas Antam di Butik Emas, Logam Mulia, tumbuh 31,77% (ytd) menjadi Rp 1.016.000 per gram.
Senior Vice President Corporate Secretary Aneka Tambang Kunto Hendraprawoko mengatakan, meski Indonesia sedang dilanda pandemi Covid-19, antusiasme masyarakat untuk berinvestasi emas masih sangat positif.
“Respons positif ini disebabkan oleh emas yang bersifat
safe haven, sehingga menjadi salah satu instrumen investasi yang paling diminati masyarakat,” kata dia, Senin (12/10).
Baca Juga: Harga emas Antam hari ini turun Rp 2.000 menjadi Rp 1.017.000 per gram, Senin (12/10) Seiring tingginya minat dan antusiasme masyarakat terhadap investasi emas, tahun ini ANTM memfokuskan diri pada penjualan logam mulia di pasar domestik. Kunto menambahkan, pihaknya terus melakukan berbagai inovasi untuk mendongkrak penjualan emas sepanjang tahun ini. Selain menggencarkan transaksi online untuk logam mulia sebagai upaya adaptasi pasar baru, sejak adanya pandemi Covid-19,
ANTM juga meluncurkan produk emas seri baru bertema
gift series “Happy Birthday” dan “Barrakallahu Fii Umrik”. ANTM , anggota indeks
Kompas100 ini, juga terus berupaya untuk meningkatkan daya saing usaha melalui diversifikasi produk emas, layanan pelanggan, serta strategi efisiensi biaya yang tepat dan optimal. Selain itu, untuk memastikan suplai emas yang hendak dijual,
ANTM berusaha mengoptimalkan produksi emas dari tambang Pongkor, Jawa Barat dan Cibaliung, Banten. “
ANTM juga aktif melakukan kegiatan eksplorasi di wilayah IUP perusahaan seperti di Pongkor dan tinjauan di beberapa lokasi prospek seperti di wilayah Pegunungan Bintan, Papua dan Papandayan, Jawa Barat,” terang Kunto. Sayangnya, Kunto belum bisa memaparkan realisasi penjualan emas Antam hingga kuartal ketiga lalu. Namun, ia mencatat bahwa per semester satu kemarin terjadi peningkatan transaksi pembelian emas yang cukup signifikan seiring adanya penerapan transaksi online logam mulia milik ANTM.
Baca Juga: Harga emas sungguh-sungguh bikin market cemas! Komoditas emas memang masih menjadi penyumbang terbesar penjualan ANTM hingga semester I-2020, yakni sebesar Rp 6,41 triliun atau setara dengan 69% dari total penjualan perusahaan pelat merah tersebut.
Di semester pertama pula segmen operasi logam mulia dan pemurnian
ANTM mencatatkan laba usaha sebesar Rp 495,16 miliar dengan tingkat penjualan emas mencapai 7.915 kilogram. Capaian tersebut tumbuh 111% (yoy) dibandingkan hasil di semester I-2019 sebesar Rp 234,94 miliar, walau volume penjualan emas saat itu mencapai 15.741 kilogram. “Kami berharap prospek positif harga komoditas emas turut berkontribusi positif kepada peningkatan kinerja ANTM di masa yang akan datang,” tutup Kunto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Anna Suci Perwitasari