KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Depresiasi nilai tukar rupiah dan beban utang dalam beberapa tahun ke depan akibat kebijakan fiskal dalam menghadapi pandemi corona (Covid-19) membuat Lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) menurunkan outlook utang Indonesia dari sebelumnya stabil menjadi negatif. Presiden Direktur Astronacci International Sekuritas, Gema Goeyardi menilai, revisi outlook dari S&P tersebut akan memengaruhi kinerja IHSG. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang turun juga akan menyebabkan IHSG tertekan untuk periode semester I-2020 ini. Baca Juga: Ini yang perlu dilakukan pemerintah agar outlook S&P kembali stabil
Outlook negatif dari S&P bisa tekan IHSG, simak proyeksi hingga akhir tahun
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Depresiasi nilai tukar rupiah dan beban utang dalam beberapa tahun ke depan akibat kebijakan fiskal dalam menghadapi pandemi corona (Covid-19) membuat Lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) menurunkan outlook utang Indonesia dari sebelumnya stabil menjadi negatif. Presiden Direktur Astronacci International Sekuritas, Gema Goeyardi menilai, revisi outlook dari S&P tersebut akan memengaruhi kinerja IHSG. Proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia yang turun juga akan menyebabkan IHSG tertekan untuk periode semester I-2020 ini. Baca Juga: Ini yang perlu dilakukan pemerintah agar outlook S&P kembali stabil