KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) menurunkan outlook utang Indonesia dari sebelumnya stabil menjadi negatif. Outlook negatif mencerminkan ekspektasi lembaga tersebut bahwa dalam beberapa waktu ke depan Indonesia menghadapi kenaikan risiko eksternal dan risiko fiskal. Hal ini akibat meningkatnya kewajiban luar negeri dan beban utang pemerintah untuk membiayai penanganan pandemi Covid-19 di tanah air. Penurunan outlook ini juga bisa berdampak pada pasar saham tanah air. Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee menilai pemberian outlook negatf ini bisa menambah sentimen negatif bagi IHSG.
Outlook negatif dari S&P bisa tekan IHSG, ini saham-saham yang layak dikoleksi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat Standard and Poor's (S&P) menurunkan outlook utang Indonesia dari sebelumnya stabil menjadi negatif. Outlook negatif mencerminkan ekspektasi lembaga tersebut bahwa dalam beberapa waktu ke depan Indonesia menghadapi kenaikan risiko eksternal dan risiko fiskal. Hal ini akibat meningkatnya kewajiban luar negeri dan beban utang pemerintah untuk membiayai penanganan pandemi Covid-19 di tanah air. Penurunan outlook ini juga bisa berdampak pada pasar saham tanah air. Direktur Anugerah Mega Investama, Hans Kwee menilai pemberian outlook negatf ini bisa menambah sentimen negatif bagi IHSG.